-->
  • Jelajahi

    Copyright © IndateNews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Tahap Pertama, Pemkot Bogor Ajukan 170 Ribu Bantuan Vaksin Covid-19

    Indate News
    04/01/21, Januari 04, 2021 WIB Last Updated 2021-08-08T02:37:52Z

    Kota Bogor | inibogor.com




    Kota Bogor | inibogor.con


    Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor saat ini sedang menanti bantuan vaksin covid-19. Sejumlah persiapan-persiapan terus dilakukan, baik pendataan bagi masyarakat penerima vaksin maupun tempat pelaksanaan vaksin. Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, Pemkot Bogor sudah mengajukan sebanyak 170 ribu orang di tahap pertama yang mendapatkan vaksin dari pemerintah. Saat ini sedang di cek list daftar penerima vaksin sesuai dengan prioritasnya.


    "Fokus Sasaran pertama vaksin Nakes dan non nakes atau tenaga Fasyankes sekitar 9.669 orang yang tercatat di Sistem Informasi SDM Kesehatan (SISDMK). Termasuk Dinkes 144 orang diluar Puskesmas. Rencana alokasi vaksin untuk Kota Bogor adalah 7.000 orang atau 14.000 dosis atau ampul," ungkap Dedie kepada wartawan, Senin (4/1/2021). 


    Lanjut Dedie, sampai saat ini untuk data para penerima vaksin belum diketahui, walaupun data 170 ribu jiwa sudah diajukan ke pemerintah. Saat ini baru ada 3 juta vaksin yang dibagikan ke seluruh provinsi di Indonesia. Pemkot Bogor berharap kuota pertama memenuhi untuk pemberian vaksin kepada para calon penerima prioritas.


    Terkait untuk juklak juknis penerimaan vaksin belum ada rapat lanjutan lagi, dan masih membahas data data siapa saja yang prioritas penerima vaksin utama, selain Nakes, ASN yang melayani publik, TNI dan Polri serta guru. Penempatan vaksin nanti akan dipusatkan di gudang farmasi Dinkes Kota Bogor. Rencana pemberian vaksin dipusatkan di 25 Puskesmas seKota Bogor dan beberapa RS yang memenuhi persyaratan 4 tahap alur pemberian vaksin dan yang memiliki cold chain. 


    "Jadwal pengiriman vaksin antara 11 - 14 Januari 2021, rencana penyuntikan maksimum 2 hari setelah vaksin datang. Harus diselesaikan maksimum 3 bulan. Setiap orang maksimum 40 menit dari pendaftaran, screening, suntik, observasi 30 menit. Apabila ada reaksi maka ditangani petugas emergency di Ruang KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)," tandas Dedie.


    Pemkot Bogor juga melakukan antisipasi dengan penambahan rumah sakit lapangan yang rencananya di GOR Pajajaran menggunakan wisma atlit. Ada 72 bed dan membutuhkan nakes sekitar 40 orang. Saat ini sedang dicoba rekrutmen tetapi respon sangat lambat karena perawat banyak diambil oleh rumah-rumah sakit, jadi selarang krisis dokter dan nakes sebenarnya di Kota Bogor. Untuk di GOR juga membutuhkan 2 tenaga ahli specialis.


    "Upaya mendapatkan nakes  sudah bicara dengan Yonkes dan dokes Polri serta RS Lanud Atang Senjaya, tetapi semua sama kondisinya saat ini sulit mendapatkan nakes. Kita menyiapkan rumah sakit lapangan, tetapi nakes juga harus disiapkan," tutup Dedie.


    (Fik)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Kabupaten Bogor

    +