Kota Bogor | inibogor.com
Sidang putusan perkara pemalsuan surat atas perizinan Rumah Sakit Graha Medika Bogor dengan terdakwa Rina Yuliana dinyatakan ditunda pada Rabu (17/2/2021). Sidang tersebut ditunda karena Hakim Anggota Edwin Adrian berhalangan hadir karena sakit.
"Sesuai agenda sidang hari ini putusan. Majelis hakim memberitahukan hakim anggota dua saat ini sedang sakit, maka sidang tidak dapat dilanjutkan, kita tunda," kata Ketua Majelis Hakim, Arya Putra Negara saat membuka persidangan di ruang Cakra Pengadilan Negeri Bogor.
Selanjutnya sidang putusan tersebut akan kembali digelar pada Rabu (24/02/21). Di hari itu juga, diagendakan sidang pembacaan putusan terhadap terdakwa Fikri Salim dalam perkara yang sama dengan berkas penuntutan terpisah.
Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menolak terhadap nota pembelaan atau pledoi Rina Yuliana dan Fikri Salim yang diajukan penasehat hukum masing-masing terdakwa. Dalam perkara ini, JPU menuntut kedua terdakwa masing-masing delapan tahun penjara.
JPU menyakini bahwa Fikri Salim tidak hanya melakukan satu perbuatan pidana dalam perkara tersebut. JPU juga berpendapat keterangan saksi yang dihadirkan pihaknya dalam pledoi Fikri Salim tidak secara keseluruhan hanya sebagian potongan yang dituangkan penasehat hukum terdakwa.
"Kami berpendapat bahwa fakta persidangan bukanlah potongan-potongan keterangan saksi melainkan keseluruhan keterangan saksi. Dengan demikian potongan keterangan saksi yang dituangkan penasehat hukum Fikir Salim tidak memiliki nilai pembuktian apapun," sambungnya.
Intinya, JPU tetap pada pendirian seperti tertuang pada surat penuntutan yakni hukuman masing-masing delapan tahun penjara. "Kami menyampaikan dengan tegas untuk tetap pada tuntunan yang telah dibacakan pada hari Selasa 26 Januari 2021," tandasnya.
Seperti diketahui, bahwa dalam dakwaan ke satu, Rina Yuliana dinilai melanggar Pasal 263 Ayat (2) Jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 Jo. Pasal 65 Ayat (1) dan Ayat (2) KUHP. Sedangkan dakwaan kedua melanggar Pasal 374 Jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 Jo. Pasal 65 Ayat (1) dan Ayat (2) KUHP.
Sementara Fikri Salim dalam dakwaan kesatu dinilai melanggar Pasal 263 Ayat (1) Jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 Jo. Pasal 65 Ayat (1) dan Ayat (2)` KUHP. Sedangkan dakwaan kedua melanggar Pasal 374 Jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 Jo. Pasal 65 Ayat (1) dan Ayat (2) KUHP.
(Fik)