indate.net - BOGOR – Sejumlah mall di Kota Bogor telah melakukan persiapan jika diperbolehkan buka oleh Pemerintah dan Satgas Covid-19. Salah satunya adalah menyiapkan barcode yang nantinya terapliasi ke sebuah aplikasi bernama Peduli lindungi milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes
Aplikasi peduli lindungi ini sendiri berfungsi sebagai kode pemindai pengunjung yang ingin masuk ke mall atau pusat pemberlanjaan. Tak hanya itu, dalam aplikasi peduli lindungi, akan memperlihatkan jumlah pengunjung di mall tersebut. Jika sudah memenuhi 50 persen pengunjung tidak boleh masuk
Selain itu, aplikasi peduli lindungi ini juga akan mengetahui apakah pengunjung tersebut sudah di vaksin atau belum. Sejauh ini mall yang sudah melakukan sistem barcode dengan menggunakan peduli lindungi hanya dua yaitu Botani Square dan BTM
Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan seharusnya pemerintah daerah diberikan kewenangan sendiri untuk mengurus terkait dengan penanganan seperti ekonomi
“Kami sudah menyampaikan data dan penanganan di Kota Bogor. Kami akan berkoordinasi lagi dan saya berharap betul ada perubahan level sehingga mal bisa dibuka. Saya inginkan pak kapolres ingin sore ini juga dibuka. Kita sedih karena tidak sedikit yang memberikan laporan para pekerja yang terdampak,” ujarnya kepada wartawan saat meninjau persiapan mall di Kota Bogor.
Bima juga mengungkapkan ada trend penurunan kasus, Bor sudah turun, vaksin sudah menyampai 50 persen. “PR kita mempersiapkan sosialisasi aplikasi peduli lindungi agar warga yang ingin berkunjung juga sudah menyiapkan aplikasinya. Pusat perbelanjaan juga harus siap menyiapkan. Silahkan yang outdoor bisa dibuka dan terima pengunjung dgn pembatasa,” ucapnya
Ditempat yang sama, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menjelaskan dalam penanganan COVID-19 selain dampak kesehatan perlu juga di pikirkan dampak ekonomi
“Kita coba mengecek kesiapan pusat perbelanjaan. Saya sudah membuat panduan 19 indikator yang harus disiapkan oleh pengelolaan dan pelaku usaha di mal. Ada gerai vaksin untuk mengarahkan warga yg ingin vaksin diantar ke 18 sentra vaksin. Bahkan saya meminta untuk semua kafe dan restoran itu menjadi tempat pendaftaran,” ucap Susatyo .
Indikator lainnya, lanjut Susatyo, kesiapan QR barcode aplikasi peduli lindungi, tim satgas ini akan diawasi. “Jika protokol kesehatan dilanggar akan kami berikan teguran. Kami juga sudah melihat pelaksanaan di mal kota lainnya. Ketat pelaksanaannya ketika masuk ke mal. Alur masuk pengunjung betul-betul ditata. Mal harus siap-siap betul,” pungkasnya
General Manager BTM Bogor, Herman Budi Santoso berharap, tanggal 23 besok pemerintah pusat mengumumkan Bogor menjadi salah satu kota yang kembali bisa melakukan pusat perbelanjaan.
“Yaa kalau ditunda lagi, dampaknya luas, dari segi ekonomi akan sangat sangat berdampak. Kurang lebih ada 5000 kerja. Tadi pak wali kota sudah sampaikan, bapak bisa bayangkan hampir 2 bulan mal tutup ya sulit buat kita. Kita juga sulit sebagai pengelola, kita pada satu perahu yang sama untuk bisa ini kita jalankan,” ungkapnya
Herman juga mengungkapkan beberapa tenant mengalami kolaps salaha satunya adalah UMKM. “Karena kita paham betul bahwa umkm kan tidak semuanya mapan, tidak semuanya juga jualan online jadi perputaran tenant banyak pada saat kondisi seperti ini. “Kita sehari paling mentok 1000 melayani dine in, bayangkan dulu kita bisa sampai 25 ribu . Saat PPKM ini hanya 1000 pengunjung,” pungkasnya.(jms/red)