indate.net-Wali Kota Bogor, Bima Arya mengikuti Rakor Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat melalui video conference didampingi Kepala Dinkes, Sri Nowo Retno dan Kepala Pelaksana BPBD, Theofilo Patricio Freitas di Paseban Suradipati, Balai Kota Bogor, Jumat (27/8/2021).
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil secara langsung membuka dan memimpin rakor yang juga diikuti secara virtual unsur pimpinan Forkopimda Provinsi Jawa Barat.
Di antaranya Kapolda Jawa Barat, Pangdam III Siliwangi, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat dan Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat serta para kepala daerah se-Jawa Barat dengan forkopimda.
Dalam arahannya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil minta dilaksanakan cleansing data terkait perkembangan Covid-19 di Jawa Barat.
“Alhamdulillah Jawa Barat disiplin, seminggu sekali selalu rapat, update. Banyak berita baik yang perlu disebarluaskan, namun tetap waspada dan tidak boleh lengah, itu kuncinya dan saya titip hal tersebut. Semoga minggu depan kondisinya sudah sesuai data terbaru,” kata Ridwan Kamil.
Kepada jajaran dan kepolisian, Ridwan Kamil berharap penegakkan hukum terus dilakukan meski kondisi berdasarkan indikator menunjukkan hal-hal yang baik.
Polres di Jawa Barat diminta untuk mendatangi dan memeriksa mal-mal di wilayah masing-masing untuk memeriksa kesiapan uji coba operasional pusat perbelanjaan.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmadja melaporkan data terbaru periode mingguan dalam penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi Provinsi Jawa Barat yang dibagi menjadi lima hal, yaitu update status covid-19 dan PPKM level 2,3, dan 4.
Selanjutnya update testing, tracing, isoter (isolasi terpadu) dan ICU. Kemudian update vaksinasi, bantuan sosial (bansos) dan Pemulihan Ekonomi Daerah (PED).
Berdasarkan Inmendagri Nomor 35 Tahun 2021, level asesmen kabupaten/kota di Jawa Barat ada 4 daerah yang masuk level 4. 19 daerah masuk level 3 dan 4 daerah masuk level 2.
Mulai 6 September 2021, perusahaan di sektor kritikal khususnya sektor energi, logistik, makanan minuman, pupuk, semen, konstruksi dan utilitas dasar wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.
“Kuncinya untuk skrining pegawai dan pengunjung,” jelas Sekda.
Berdasarkan data sampai dengan 25 Agustus 2021, kecepatan rata-rata vaksinasi di Jawa Barat dalam 7 hari terakhir adalah 186.845 dosis per hari dan ini menjadi yang tertinggi dibanding provinsi lain di Indonesia.
Untuk mencapai target pada akhir Desember 2021 kata dia, maka kecepatan rata-rata harian vaksinasi harus ditingkatkan menjadi 489.394 vaksinasi per hari. Sementara untuk mencapai herd immunity, Jawa Barat harus di angka 37.907 juta orang sasaran dengan realisasi baru 8 juta orang.
"Ini sangat tergantung dari distribusi vaksin yang dilakukan pemerintah pusat," ujarnya.
Setiawan mengatakan, dengan kemampuan vaksinasi eksisting saat ini, Kota Bogor, Kota Cimahi, Kota Bandung dan Kota Cirebon memiliki potensi yang memungkinkan untuk bisa menyelesaikan vaksinasi pada akhir 2021.(jms/red)