indate.net-Di penghujung tahun 2021, Wali Kota Bogor, Bima Arya melantik sejumlah pejabat struktural dan fungsional di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot). 279 di antaranya merupakan pejabat fungsional dan sisanya terbagi dari berbagai Eselon.
Ada dua dinas yang nomenklaturnya berubah. Yakni Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bogor yang dikepalai oleh Samson Purba dan Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perlindungan Kota Bogor yang dikepalai oleh Ganjar Gunawan.
Tak hanya itu, ada juga pergeseran di posisi Camat Bogor Utara Marse H Saputra oleh Riki Robiansah mantan Kabid Dalops di Satpol PP Kota Bogor.
Pelantikan tersebut dipusatkan di Plaza Balai Kota Bogor, dihadiri pula Wakil Wali Kota Bogor, Sekretaris Daerah, dan perwakilan dari Forkopimda Kota Bogor.
Dalam amanatnya, Bima Arya mengatakan bahwa pelantikan ini merupakan tindak lanjut dari ikhtiar Pemkot Bogor untuk menyesuaikan dengan Peraturan Perundang - Undangan dan PermenPAN-RB Nomor 17 Tahun 2021.
"Tujuannya agar birokrasi lebih dinamis, profesional, lebih ramping dan tentu lebih efisien dalam melakukan pelayanan publik. Pelantikan ini juga dilakukan karena ada nomenklatur yang melahirkan dua OPD," kata Bima Arya.
Bima Arya juga menyampaikan, perubahan ini adalah kembali tentang pengabdian. Baik fungsional maupun struktural. Dimanapun itu, tetap kembali pada norma pengabdian.
Pengabdian tersebut bukan tujuan, melainkan kesempatan. Kesempatan untuk terus berikhtiar dan melayani warga sebaik - baiknya. Sehingga Bima Arya meminta untuk tidak melewatkan kesempatan tersebut.
"Bagi siapa yang memaknai orientasi sebagai tujuan, jabatan adalah tujuan, maka kehilangan esensi dari wibawa kita sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Jadi pengabdian adalah kesempatan, jabatan bukan tujuan," serunya.
Belum berhenti sampai disitu Bima Arya menegaskan, pengabdian ini juga tentang mengelola kepentingan. Kualitas kepemimpinan ditentukan sejauh mana dapat mengelola kepentingan yang berbeda - beda. Jangan sampai, hanya mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok, dibanding kepentingan yang lain.
Untuk itu, perlu diniatkan oleh para ASN bahwa pengabdian ini sebagai kesempatan untuk menempatkan kepentingan yang lebih besar dibanding kepentingan yang lain.
"Kepentingan warga itu nomor satu, harus diatas kepentingan yang lain. Sebagai pimpinan OPD, dalam berkegiatan dan menjalankan tupoksi kalau hanya mementingkan diri sendiri, itu namanya cari selamat dan egois. Jelas bukan pengabdian," tegasnya.
Pengabdian, sambung Bima Arya, juga tentang mengasah dan memperkuat kepemimpinan. Pemimpin adalah orang yang tahu arahnya kemana, menunjukkan akan kemana, dan mengajak untuk menuju kesana. Kesuksesan mobilisasi bawahan, akan menentukan keberhasilan sebagai pimpinan.(*)