indate.net-Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, jika saat ini keterisian tempat tidur isolasi atau bed accupancy rate (BOR) masih cukup terkendali dengan angka 31%. Namun demikian, Pemkot Bogor masih mewaspadai kenaikan kasus sedang dan berat Covid-19 yang membutuhkan perawatan rumah sakit.
Bima Arya didampingi Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro, Kejari Kota Bogor Sekti Anggraeni mengecek kesiapan tempat tidur isolasi di RSUD Kota Bogor, RS Hermina, dan RS Senior Hospital, Senin (7/2/2022).
Hal itu dilakukan guna memastikan ketersedian tempat tidur bagi pasien bergejala sedang, berat, dan komorbid.
Di sela-sela kunjungan itu, Bima menyebut dari 705 tempat tidur isolasi baru terisi 29 pasien atau 31%. Artinya saat ini BOR cukup terkendali karena banyak pasien terpapar Covid-19 lebih banyak bergejala ringan.
"Tetapi, di beberapa kota saat kami rapat koordinasi dengan pak Luhut itu trennya tetap naik. Di Bogor bisa terkendali, jadi artinya kita tidak boleh lalai, kita tidak boleh lengah dan kita harus monitor terus," terang Bima.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, BOR Kota Bogor pada Januari cukup rendah di bawah 10%. Laporan (7/1/2022) tercatat hanya 8 pasien yang dirawat dari 428 (1,9%) tempat tidur isolasi yang disediakan.
Akhir Januari pada (28/1/2022) dari 500 tempat tidur isolasi terisi 99 pasien atau 19,8%. Sementara, Minggu (6/2/2022) dilaporkan BOR di 21 rumah sakit rujukan saat ini berjumlah 705 tempat tidur dan baru terisi 291 pasien atau 31,4%.
Bima menyebut, angkanya cukup terkendali, Pemkot Bogor akan terus memantau perkembangan keterisian rumah sakit.
"Saya dengan Bu Kadinkes ini pantau terus BOR-nya, begitu angkanya terus merambat naik ini ada sesuatu yang harus kita antisipasi, tetapi sejauh ini BOR masih terkendali di 31%," katanya.
Bima menambahkan, dari sekitar 200 pasien yang mendapatkan perawatan di rumah sakit rata-rata lanjut usia dan belum tervaksin.
"Ada angka-angka yang saya kira penting yaitu sebagian besar yang dirawat karena belum di vaksin. Ya ini kami akan koordinasikan tentunya kalau yang belum divaksin dari kabupaten," tandas Bima.
Hal lainnya, kata Bima, sebagian besar pasien gejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG) yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumah
"Yang isoman juga tidak boleh dianggap enteng, kita memaksimalkan pengawasan ini baik melalui telemedisin maupun relawan yang memonitor secara langsung di pemukiman," tukas Bima.(*)