-->
  • Jelajahi

    Copyright © IndateNews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Puluhan Mahasiswa (Gempar) Turun ke Jalan, Meminta Jokowi Ungkap Kasus Mafia Tanah dan Pajak di Kota Bogor

    Indate News
    17/03/22, Maret 17, 2022 WIB Last Updated 2022-03-17T11:30:43Z


    indate.net-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Presidum Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Aset Negara (GEMPAR) turun ke Jalan meminta pertanggung jawaban pemerintah Kota Bogor, di ruas Jalan Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Kamis 17 Maret 2022.

    Demonstran menuntut penuntasan dugaan kerugian negara akibat penunggakan pajak, penyewelengan aset tanah negara serta dugaan penyerobotan lahan (Braja Mustika), yang dianggap telah merugikan keuangan negara hingga puluhan miliar rupiah.

    Pada pukul 13:40 WIB, puluhan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Aset Negara sudah sampai di depan Starbucks Bogor dengan menggunakan mobil pick up yang berisikan alat pengeras suara. Namun, sampainya puluhan mahasiswa sudah dihadang oleh puluhan anggota gabungan TNI, Polri dengan membuat 5 lapis barisan.

    Terlihat dalam aksinya, Mahasiswa dan Pemuda Peduli Aset Negara membawa sejumlah poster yang bertuliskan ‘Kami capek pak Jokowi, segera realisasikan janji manismu’ dan satu spanduk yang bertuliskan ‘Satu nafas mari bung rebut kembali !!. Tanah Negara Braja Mustika”.

    Mahasiswa dan Pemuda Peduli Aset Negara

    Saat dimulainya aksi, cuaca mendadak hujan deras. Namun, tak patahkan sangat para mahasiswa untuk menyampaikan orasi. Terlihat wajah petugas kepolisian dan TNI di basahi air hujan yang selalu sigap untuk mengamankan situasi aksi unjuk rasa tersebut.

    Dengan menggunakan alat pengeras suara, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi Fatholloh Fawait menyampaikan, aksi hari ini merupakan aksi lanjutan dari sebelumnya dengan tuntutan yang sama, yakni meminta penegak hukum untuk menuntaskan dugaan kerugian negara akibat penunggakan pajak, penyewelengan aset tanah negara serta dugaan penyerobotan lahan yang dilakukan oleh pihak swasta.

    “Tidak tanggung-tanggung apa yang filakukan oleh para oknum ini telah merugikan keuangan negara hingga puluhan miliar rupiah,” kata Koordinator Lapangan (Korlap) aksi Fatholloh Fawait saat berorasi.

    Atas dasar itu, GEMPAR menyatakan sikap diantaranya meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera turun tangan dan memerintahkan Jaksa Agung untuk segera menangani kasus tersebut.

    Sihol sapaan akrabnya menilai, aset negara saat ini dikuasai mafia tanah di wilayah hukum Kota Bogor hingga merugikan keuangan negara sampai triliunan rupiah.

    “Jika tidak dituntaskan, tidak segera memproses dan mengungkap aduan kami, tentu Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bogor harus mundur dari jabatannya,” jelasnya.

    Sihol menegaskan, penegak hukum juga harus memeriksa pemanfaatan aset negara pada Rumah Sakit (RS) Marzoeki Mahdi Bogor, yang diduga maladministrasi dan berpotensi tindak pidana korupsi.

    “Wali Kota Bogor Bima Arya harus mencopot kepala Bappenda dan harus berani mengusut tuntas terkait adanya tunggakan pajak, yang nilainya lebih dari Rp10 miliar yang sampai saat ini belum dibayar oleh Bogor Golf Club,” ujarnya.

    Pemuda Peduli Aset Negara

    “Negara harus hadir dan tidak boleh kalah dalam melawan Mafia Tanah yang saat ini bergentayangan di wilayah Kota Bogor, dan aparat penegak hukum harus segera menyita Hotel Braja Mustika dan mengembalikannya kepada negara,” sambungnya.

    Sementara itu, akibat adanya aksi massa ini Jalan Jenderal Sudirman terpaksa ditutup dan akses jalan dialihkan oleh pihak kepolisian. Hingga berita ini diturunkan, massa aksi masih berlangsung bahkan mereka membakar satu buah ban.*

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Kabupaten Bogor

    +