indate.net-BOGOR- Kangen dengan makanan masa kecil, anda bisa datang ke Salak Corner yang berlokasi di Jalan Salak nomor 30, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Hal itu disebabkan, Salak Corner menjual berbagai cemilan kue tradisional. Dari mulai kue Talam Ubi, Nagasari, Bugis Mandi, Pepe Hijau, Putu Mayang, Surabi, Lumpur Kelapa Muda, Dadar Gulung, Soes Siram Coklat, Kue Kacang Ijo, Nona Manis, Donat, Cantik Manis. Di toko itupun Sosis, Pempek, Risol, Pastel, Better Ballen, Talam Rendang Suwir dan Ketan Serundeng. Pembeli juga akan disuguhkan Asinan khas Bogor.
Salak Corner didirikan oleh Puspita, Eti dan Deny dengan mengusung konsep penjualan makanan tradisional asli Bogor yang sudah dikenal sejak jaman dulu. Beragam menu makanan yang tersedia semuanya tanpa bahan pengawet dan dijamin memiliki cita rasa istimewa yang akan menggoyang lidah dan bikin ketagihan ketika menikmati kue-kue di Salak Corner.
Owner Salak Corner, Puspita mengatakan, menyajikan makanan tradisional bertujuan untuk mengangkat makanan yang memiliki kearifan lokal. Bahkan makanan khas itupun sekarang sudah jarang ditemui.
"Rasanya tentunya berbeda dengan yang lain, apalagi untuk memperkenalkan kepada generasi muda, bahwa inilah kue-kue jaman dulu yang masih ada," katanya ketika ditemui di Salak Corner, Sabtu (19/3/2022).
Puspita menjelaskan makanan tradisional yang disajikannya itu tidak kalah cita rasanya dengan makanan kekinian atau modern. Ia menuturkan, makanan yang ada di Salak Corner betul-betul alami dengan ciri khas kelezatan tersendiri. "Harga variatif dari mulai Rp4.000 sampai Rp20.000," ucapnya.
Selain menjual aneka makanan tradisional, Salak Corner juga menyediakan kopi khas Bogor seperti kopi Liong. Karena pecinta kopi liong juga sangat banyak. Sehingga dengan adanya kopi Liong, orang tidak melupakan bahwa di Kota Bogor memiliki kopi yang enak dan terkenal.
"Jadi kami ingin melestarikan dan mempromosikan kopi khas Bogor, untuk tetap disenangi dan digandrungi. Bahkan di Bogor juga memiliki produk unggulan yang tidak kalah dengan kopi maupun makanan lainnya," ungkapnya.
Sementara pengunjung yang datang dan berbelanja rata rata dari kalangan orang tua yang rindu akan makanan tradisional. Mereka mencari makanan yang sangat disenangi dan sudah ada sejak jaman dulu.
"Jadi mereka bernostalgia ketika makan makanan tradisional ini, karena memiliki cita rasa yang otentik sama seperti jaman dahulu, tanpa pengawet, dan dengan bahan-bahan bergizi tinggi," pungkasnya.(*)