indate.net-BOGOR - Saat ini, euforia penumpang Biskita Transpakuan Kota Bogor sudah berkurang. Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, awal diluncurkan Biskita Transpakuan pada November 2021 belum mencapai target penumpang yang tinggi. Karena sebagian besar penumpang yang padat hanya terjadi pada akhir pekan saja.
“Ada kecenderungan weekend saja ramai, ini nggak bagus. Karena targetnya untuk orang yang menggunakan layanan bus untuk bekerja,” kata Bima Arya di Balai Kota Bogor, Selasa (5/4/2022).
Namun memasuki awal 2022, tepatnya pasca diberhentikan sejak 1 hingga 23 Januari 2022, BISKITA Transpakuan mengalami perkembangan yang baik. Bima Arya pun mengklaim, data muatan penumpang atau load factor Biskita Transpakuan di Kota Bogor merupakan yang terbaik di Indonesia.
“Jadi saat ini yang menggunakan BISKITA Transpakuan di hari biasa sangat tinggi. Data kita terbaik di Indonesia dibandingkan dengan program BTS di kota lain,” tuturnya.
PT Kodjari yang bekerja sama operasional (KSO) dengan Perumda Trans Pakuan sebagai operator BISKITA Transpakuan, mencatat grafik penumpang selama November hingga Desember 2021 masih berupa gunung.
Ketua Pengawas Kodjari, Dewi Jani Tjandra, mengatakan penumpang yang naik Biskita Transpakuan saat itu masih dalam suasana euforia menyambut BISKITA Transpakuan.
“Penumpang yang pertama kali di bulan November-Desember, itu masih euforia. Jadi dia di jam jam peak hour (jam sibuk) justru di tengah-tengah,” kata Dewi.
Dibandingkan dengan saat ini, grafik penumpang yang ada menggambarkan grafik datar atau flat. Dewi menyebutkan, saat ini penumpang ramai mulai pukul 05.00 WIB hingga 08.00 WIB atau warga berangkat bekerja, dan pukul 17.00 WIB ketika warga pulang bekerja.
Bahkan, para pramudi kerap bertemu orang yang sama di waktu yang sama.
“Berarti Biskita sekarang mempunyai penumpang tetap dan stabil. Di pagi hari penumpang ramai 40 persen, dan sore hari 60 persen,” paparnya.
Dewi menjelaskan, warga Kota Bogor yang menggunakan BISKITA Transpakuan memang warga yang membutuhkan layanan transportasi massal. Seperti orang bekerja dan sekolah.
Sementara itu, Direktur Perumda Trans Pakuan, Lies Permana Lestari, menyebutkan sejak Januari hingga Maret, Biskita Transpakuan mengalami perkembangan mulai dari sanksi yang berkurang, capaian ritase rutin, load factor meningkat, dan jumlah penumpang meningkat.
Dari data yang dimilikinya, pada Januari penumpang berada di angka rata-rata 4 ribu per hari. Pada Februari meningkat menjadi 8 ribu per hari, bahkan hingga Maret mencapai 12 ribu per hari. “Ini membuktikan Biskita Trasnpakuan jadi kebutuhan warga Kota Bogor,” tutup dia.(*)