indate.net-Sekretaris Jendral (Sekjen) XTC Kota Bogor, Army Setyo Wibowo,SH.MH angkat suara terkait kerusuhan yang disebabkan oleh kelompok diduga geng motor yang viral beberapa hari lalu di Kota Bogor. Bahkan akibat kerusuhan tersebut, XTC Kota Bogor menjadi korban tudingan penyebab utama keributan yang meresahkan pada Bulan suci Ramadhan 2022.
"Pertemuan waktu di Bogor Selatan di Mulyaharja, itu sudah membuktikan legitimasi seorang Ketua XTC Kota Bogor, untuk menjadikan Kota Bogor itu kondusif," ungkap Army,Sabtu 30 April 2022.
Lanjutnya ia mengatakan, apa yang sudah ditetapkan oleh Ketua XTC Kota Bogor bahwa, pemuda harus stop tawuran dan menjauhi kekerasan.
"Waktu di Mulyaharja ada unsur Pemerintahan Kota Bogor, Camat Bogor Selatan hadir dan Kapolsek Bogor Selatan juga ikut hadir, deklarasikan apa yang Ketua XTC inisiasikan. Ketua ingin merangkul pemuda pemudi Kota Bogor untuk menjauhi kekerasan dan sesuai tagline Bogor Kondusif," jelasnya.
Sementara itu, Ketua XTC Kota Bogor Dadang Sanjaya mengatakan, XTC Kota Bogor salah satu wadah anak muda peduli terhadap masyarakat Bogor melakukan aksi turun ke jalan dengan mengusung semangat kepedulian terhadap sesama.
Sebagaimana mengutip dalam surat Al Maidah ayat 2, ALLAH SWT berfirman : Dan tolong menolong lah kamu dalam kebaikan dan ketaqwaan. "Tentu apa yang disangkakan kepada XTC Kota Bogor pembuat onar itu tidak benar, unsur Pemerintahan harus bisa melihat dari dua sisi jangan hanya menyimpulkan dari satu sisi saja," tegasnya.
Untuk itu, Dadang sangat merasa heran karena apa yang sudah dilakukannya bersama XTC Kota Bogor dalam berbagi kebaikan di bulan suci Ramadan, malah dapat tudingan pembuat onar.
"Atas permasalahan ini, maka Wali Kota Bogor Bima Arya seharusnya memberikan apresiasi atas kegiatan positif yang dilakukan generasi muda. Tidak dengan arogansi menghalang-halangi, sebaiknya Wali Kota Bogor melakukan kegiatan yang sama di bulan Suci Ramadhan sebagai bentuk kepedulian," ucapnya.
Dadang juga menegaskan, atas dasar yang telah dilakukan Wali Kota Bogor, memohon untuk segera melakukan klarifikasi dan pemulihan nama baik, sepihak nya penilaian diskriminatif akan membelenggu kegiatan kepedulian generasi muda.
"Mari dukung dan tanda tangani petisi, agar Generasi muda Kota Bogor tetap konsisten melakukan Kegiatan Positif tanpa tekanan dari pihak manapun. Peduli sesama adalah sebagian dari cerminan pancasila dan UUD 1945," tegasnya(*)