indate.net-BOGOR - Yayasan At-Taufiq ICAT Bogor (YATIB) menepis isu terkait konflik At-Taufiq dengan Al -Irsyad Al-Islamiyah Bogor diklaim telah kondusif.
Pembina Yayasan At Taufiq ICAT Bogor (YATIB) dan Ketua Majelis Umana Islamic Centre At Taufiq, Said Awad Hayaza menegaskan bahwa pihaknya
harus mengklarifikasi informasi dalam berita tersebut yang mengatakan bahwa kondisi sekolah At-Taufiq sudah mulai kondusif, dan salah satunya juga disebabkan karena Yayasan At-Taufiq ICAT Bogor (YATIB) telah membuat Sekolah Taufiqi.
"Pada hari ini kami sampaikan bahwa tujuan kami menyiapkan sekolah baru adalah untuk menyelamatkan atau mengamankan murid-murid kami dan juga orang tuanya agar tidak ikut menjadi korban dari konflik dikarenakan sengketa lahan Sekolah At Taufiq yang sampai saat ini belum rampung. Inisiatif kami dengan sekolah baru ini diharapkan dapat menimbulkan kenyamanan dan keamanan dalam penyelenggaraan kegiatan belajar- mengajar," tegas Said dalam keterangan tertulisnya yang diterima wartawan, Minggu (31/7/2022).
Said menyebut dirinya menyampaikan kenyamanan dan keamanan murid murid harus diutamakan, karena jika sengketa lahan ini berlanjut, maka segala proses akan dilanjutkan sesuai hukum yang berlaku di Indonesia. Dan dalam waktu dekat, akan diajukan upaya hukum melalui gugatan pengadilan.
Selain itu, Said menyampaikan bahwa hasil dari pertemuan sebelumnya, pada Hari Senin, 25 Juli 2022 yang diprakarsai oleh Kadisdik Kota Bogor, Hanafi di kantornya, di mana pada waktu itu juga dihadirkan jajaran kecamatan, kelurahan, kepolisian serta koramil.
"Mengingat menurut kami pertemuan tersebut sangat penting, maka kami dari Yayasan At Taufiq ICAT Bogor hadir lengkap mulai dari Pembina Yayasan Said Awad Hayaza, Ketua Yayasan Syarief Ahmad Abdul Kadir Azz, Direktur Lembaga Irma Dewiyana, Perwakilan Kepala Sekolah Ujang Wahyudin. Sedangkan dari Yayasan AL Irsyad hadir sekretaris Yayasan Amir Hakim (Ketua Yayasan apalagi Pembina tidak hadir), Direktur Pendidikan BP ICAT Al Irsyad Maizar Madsuri, dan perwakilan guru Nurkholis," bebernya.
Dalam pertemuan itu, sambung Said seluruh pihak yang hadir menyatakan bahwa kondisi di lapangan TIDAK KONDUSIF kecuali pihak Yayasan Al Irsyad Al Islamiyyah Bogor yang menyampaikan sebaliknya bahwa situasi kondusif, pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pihak Yayasan Alirsyad MENGGIRING OPINI seakan akan keadaan telah kondusif.
Namun, hal tersebut dibantah oleh Camat maupun pihak kepolisian, karena pada kenyataannya kondisi di lokasi Sekolah Attaufiq tidak kondusif, dan sewaktu-waktu dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu diputuskan dalam pertemuan, yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
Poin pertama : bapak Hanafi kadisdik Bogor menginstruksikan secara langsung kepada Satpol PP untuk segera mencopot Spanduk-spanduk yang terpasang di pagar atau di dalam bangunan Sekolah At Taufiq . Keberadaan spanduk yang menunjukkan arogansi tersebut sangat meresahkan siswa, orangtua murid serta warga sekitar.
Poin kedua : Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Sekolah At Taufiq akan dilakukan secara PJJ, daring (online) bila mana keadaan terus tidak kondusif dan sampai dengan sengketa berakhir atau didapatkan solusi dari konflik yang saat ini berlangsung. Hal ini di lakukan untuk menghindarkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Bahkan Kadisdik menyampaikan hasil beliau berkonsultasi dengan kementerian bahwa jika konflik sengketa terus terjadi maka izin sekolah akan dicabut dan sekolah dibubarkan.
Poin ketiga : penyelesaian konflik Yayasan dilakukan oleh kedua yayasan, jangan melibatkan peserta didik ataupun guru.
Berkenaan dengan beberapa poin di atas, terutama poin dua , maka kami telah melakukan persiapan dengan adanya Sekolah Taufiqi sebagaimana telah kami jelaskan, agar peserta didik kami dan orangtua murid bisa bernafas dengan lega akan nasib anak-anak mereka. Dikarenakan jika sampai konflik berlanjut, maka kemungkinan izin dicabut sangatlah besar.
Terakhir kami ingin menyampaikan kepada masyarakat khususnya masyarakat kota Bogor, masyarakat di wilayah dekat dengan lokasi sekolah, wali murid dan jajaran pemerintah kota Bogor bahwa kami Yayasan At-Taufiq ICAT Bogor (YATIB) telah berulang kali menjalin komunikasi dengan pihak Yayasan Al-Irsyad namun yayasan Alirsyad menutup diri.
Dalam Pertemuan selanjutnya yang dilaksanakan Hari Kamis, 14 Juli 2022. Meski pertemuan belum mendapatkan hasil, namun disepakati bahwa akan dilakukan pertemuan berikutnya seminggu kemudian. Namun pada Hari Rabu, 20 Juli 2022 Yayasan Al Irsyad Al Islamiyyah Bogor mengirim surat dan meminta untuk menunda pertemuan sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Demikan Yayasan Al-Irsyad banyak menghindar dari pertemuan-pertemuan mediasi.
Maka dari itu kami memanggil pihak Yayasan Al-Irsyad untuk hadir dan memberikan keterangan melalui MUBAHALAH dimana pemilik tanah wakaf yang sesungguhnya dan siapa wakil pemilik tanah tersebut, dan apakah wakil dari pemilik tanah tersebut telah di cabut perwakilanya atau menarik pengurusan nadzir wakaf tanah tersebut dari Al-Irsyad.
Kami meminta kepada pengurus dari Yayasan Al-Irsyad pertama adalah Fauzi Thalib, yang kedua adalah Amir Hakim Baweel, yang ketiga adalah Abdul Kadir Zubaidi untuk diambil sumpahnya, sumpah mubahalah di depan masyarakat dan di depan wali murid tentang asal usul tanah wakaf tersebut, tentang pembatalan nadzir yang diminta alm Mohamad said Babaidhan pemilik dari tanah wakaf tersebut, dan siapa yang ditunjuk atau diminta oleh wakif untuk menjadi nazhir selanjutnya. Perkara yang kami ajukan ini adalah upaya terakhir secara syariat agama Islam untuk menyelesaikan konflik atas tanah wakaf At-Taufiq.
Kami berharap masyarakat bisa turut serta menilai dan menyikapi. Terakhir, kami akan pula melakukan upaya hukum dengan mengajukan gugatan ke pengadilan.
"Demikian klarifikasi yang dapat kami sampaikan. Terimakasih kepada media dan kami tegaskan sekali lagi bahwa kondisi yang terjadi di At-Taufiq adalah TIDAK KONDUSIF, Kami masih menahan diri dan hanya waktu yang dapat menjawab bagaimana kelanjutan dari status sekolah ini," tukasnya.(*)