-->
  • Jelajahi

    Copyright © IndateNews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    10 Muharram 1444 H Jatuh pada Hari Ini, Inilah Peristiwa Penting yang Ada di Masa Lalu

    Indate News
    08/08/22, Agustus 08, 2022 WIB Last Updated 2022-08-08T02:42:52Z


    indate.net-Bulan ini merupakan bulan Muharram dalam kalender Hijriah. Muharram menjadi salah satu bulan penting dan penuh dengan sejarah bagi umat Islam, terutama tanggal 10 Muharram yang jatuh hari ini, Senin, 8 Agustus 2022.

    Tanggal 10 Muharram atau juga disebut sebagai hari Asyura. Bagi komunitas Islam tertentu, Syiah misalnya, hari ini menandai peristiwa meninggalnya Cucu Nabi Muhammad yakni Husein bin Ali dalam peristiwa Karbala.

    Namun pada umumnya, bagi aliran islam Sunni pun demikian. Tanggal 10 Muharram meninggalkan jejak peristiwa penting yang diabadikan dalam banyak tarik. Apa saja peristiwa penting itu? Berikut ini seperti dikutip Suara.com dari NUonline:

    1. Nabi Adam Alaihis Salam bertobat kepada Allah dari dosa-dosanya dan diterima.

    2. Berlabuhnya kapal Nabi Nuh di bukit Zuhdi dengan selamat, setelah dunia dilanda banjir yang menghanyutkan dan membinasakan.

    3. Selamatnya Nabi Ibrahim Alaihis Salam dari siksa Namrud, berupa api yang membakar.

    4. Nabi Yusuf Alaihis Salam dibebaskan dari penjara Mesir karena terkena fitnah.

    5. Nabi Yunus Alaihis Salam selamat, keluar dari perut ikan hiu.

    6. Nabi Ayyub Alaihis Salam disembuhkan Allah dari penyakitnya.

    7. Nabi Musa Alaihis Salam dan umatnya kaum Bani Israil selamat dari pengejaran Fir’aun di Laut Merah. Kala itu bersama umatnya yang berjumlah sekitar lima ratus ribu orang selamat memasuki gurun Sinai untuk kembali ke tanah leluhur mereka.

    Banyak lagi peristiwa lain yang terjadi pada hari 10 Muharram itu, yang menunjukkan sebagai hari yang bersejarah, yang penuh kenangan dan pelajaran yang berharga.

    Sayyidah Aisyah, istri Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam menyatakan bahwa Asyura adalah hari orang-orang Quraisy berpuasa di masa jahiliyah, Rasulullah juga ikut mengerjakannya. Setelah Nabi berhijrah ke Madinah, Nabi terus mengerjakan puasa itu dan memerintahkan para sahabat agar berpuasa juga.

    Setelah diwajibkan puasa dalam bulan Ramadhan, Nabi SAW menetapkan:

    “Man Sya’a ayashumahu falyashumhu wamayasya’a ayatrukahu falyatrukhu”

    Artinya: Barang siapa yang menghendaki berpuasa Asyura, puasalah. Dan siapa yang tidak suka boleh meninggalkannya. (HR Bukhari, No: 1489; Muslim, No: 1987)

    Ibnu Abbas seorang sahabat, saudara sepupu Nabi yang dikenal sangat ahli dalam tafsir al-Qur’an meriwayatkan bahwa saat Nabi berhijrah ke Madinah menjumpai orang-orang Yahudi di sana mengerjakan puasa Asyura. Nabi pum bertanya tentang alasan mereka berpuasa. Mereka menjawab:

    “Huwa yauma najjallohu fiihi musa waghrokho aalafiraunafashooma muusa syukrolillahi fakola ana aulabimuusa minhum fashoomahu waamarobishiyaamihi”

    Artinya: Allah telah melepaskan Musa dan umatnya pada hari itu dari (musuhnya) Fir’aun dan bala tentaranya, lalu Musa berpuasa pada hari itu, dalam rangka bersyukur kepada Allah. Nabi bersabda: Aku lebih berhak terhadap Musa dari mereka. Maka Nabi pun berpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabatnya agar berpuasa juga. (HR Bukhari; No: 1865 dan Muslim, No: 1910).(*)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini