indate.net-Wali Kota Bogor, Bima Arya membuka Festival Radio Bogor 2022 di Alun-Alun Kota Bogor, Jalan Kapten Muslihat, Jumat (12/8/2022). Dia berharap kegiatan ini menjadi bagian dari proses kebangkitan radio di Indonesia.
Di awal sambutannya, Bima Arya menceritakan pengalamannya mendengarkan siaran radio semasa sekolah hingga kuliah. Namun saat ini keberadaan radio dan minat masyarakat mulai berkurang seiring pesatnya perkembangan IT.
Untuk itu, dibutuhkan kreatifitas yang luar biasa, konten dari penyiaran hingga perlu adanya regenerasi untuk bisa mempertahankan eksistensi agar bisa terus diterima masyarakat.
"Salah satunya dengan membuat acara off air sebanyak mungkin agar masyarakat bisa lebih mengetahui," ujar Bima Arya.
Ia berpandangan public speaking para penyiar radio itu hebat. Sebab, ketika berbicara tidak bisa melihat dengan siapa di depannya, tetapi mampu membayangkan para ibu yang tengah memasak, anak sekolah pergi ke sekolah, karena itu penyiar radio bisa jadi pemimpin hebat.
"Salah satu penyiar radio yang berhasil jadi presiden adalah Ronald Reagan," sebutnya.
Bima Arya mengungkapkan rasa senangnya karena Alun-Alun Kota Bogor maupun ruang terbuka publik lain di Kota Bogor semakin banyak dimanfaatkan warga.
"Ini fasilitas publik. Saat ini dahaga atas ruang publik sungguh luar biasa. Salah satunya bisa lihat fenomena Jeje and friends. Menurut saya ekspresi itu tidak boleh dilarang, jika kondisi yang ada melanggar maka beri aturan sehingga tidak mengganggu. Jika macet di atur waktunya dari jam berapa sampai jam berapa, jika nyampah langsung denda, jika pakaiannya tidak sopan diingatkan. Untuk warga Kota Bogor silahkan berekspresi di Alun Alun Kota Bogor, ekspresi itu tidak dilarang,” katanya.
Perwakilan Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Jawa Barat, Lydia Noni meyakini Festival Radio Bogor 2022 yang berlangsung 12 hingga 14 Agustus 2022 ini menjadi bentuk kekinian dalam mengenalkan radio dan perannya selain sebagai upaya mendekatkan diri dengan masyarakat.
“Di tengah cepatnya perkembangan IT dan persaingan antar media modern serta konvensional, keberadaan radio masih mampu mempertahankan eksistensinya, tidak ketinggalan zaman terus berusaha mencerdaskan dengan kontrol sosial, menjaga pagar budaya dengan potensi kelokalan dan tetap menghibur. Tetap profesional sebagai media yang anti hoax dalam penyebaran informasi dan berita,” jelas Lydia.
Ketua Panitia Festival Radio Bogor 2022, Alvin Hambali menyatakan, melalui kegiatan ini PRSSNI ingin memperkenalkan radio-radio anggota PRSSNI Korwil Bogor dan Depok terdiri dari Megaswara, Elpas FM, Kisi FM, POP Radio, X Channel 87.8 FM, Radio Swara Pakusarakan Pratita, Radio Rodja kepada generasi yang ada saat ini.
“Kami ingin memperkenalkan radio kepada generasi saat ini bahwa media yang mampu memainkan emosi dengan pendengarnya, karena menurut saya kami memiliki satu kekuatan yaitu theatre of mind. Kami siap menjadi media untuk menyalurkan berbagai aspirasi masyarakat dan menjadi bagian penting dari pembangunan dari wilayah kami berada. Kami siap membantu mitra-mitra produk lokal dalam memperkenalkan produknya,” jelas Alvin.
Turut hadir Sekretaris Umum PRSSNI, Praditya Sutrisno, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Atep Budiman, Kepala Dinas PUPR, Juniarti Estiningsih, Kepala Dinas Kominfo Kota Bogor, Rahmat Hidayat, Camat Bogor Tengah, Abdul Wahid dan Perwakilan PT KAI serta pihak terkait lainnya.(*)