indate.net-BPC Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor menggelar pengukuhan pengurus periode 2022-2027 di Hujan Rempah, Jalan R. H. Soelaeman A. Kartadjoemena (Jalan Ciheuleut), Kota Bogor, Rabu (24/8/2022).
Di periode jabatan ini Ketua PHRI periode sebelumnya, Yuno Abeta Lahay kembali terpilih menjadi Ketua PHRI Kota Bogor.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah yang hadir mengatakan, dampak pandemi Covid-19 dua tahun lalu dirasakan semua termasuk di pemerintah daerah yang mana laju ekonomi, PDRB dan lainnya terpuruk.
Ia pun mengulang ke belakang pada dua tahun lalu ada kebijakan Lock Down dan Ganjil Genap yang pasti membuat PHRI resah karena menghambat usaha.
"Ini sekedar rewind apa yang sudah dilakukan dan ini jadi pembelajaran. Bersyukur hari ini Covid-19 sudah mulai turun dan segera menjadi endemi walaupun PPKM di Kota Bogor masih di level 1," ujarnya.
Saat ini, angka keterisian di rumah sakit terbilang rendah karena walaupun ada penambahan Covid-19 kondisinya tidak parah dan bisa isolasi di rumah. Melihat okupansi hotel yang saat ini terus membaik juga menjadi harapan semua. Pasalnya, baik Kota atau Kabupaten Bogor diuntungkan karena letak geografis yang berdekatan dengan DKI Jakarta sebagai ibu kota dan pasar ekonomi terbesar.
"Karena dekat ibu kota membuat banyak aktivitas di Kota Bogor. Jika nanti ibu kota pindah hanya fungsi pemerintahannya yang berpindah sementara fungsi ekonominya tidak berpindah. Apalagi Jakarta sudah punya potensi luar biasa yang bisa ditangkap daerah sekitar," jelasnya.
Menurutnya, Kota Bogor mempunyai potensi yang menguntungkan dari perdagangan jasa. Jika melihat PDRB sebagai pengukur laju ekonomi, sebagian besar disumbang dari sektor jasa. Sektor hotel, restoran dan hiburan terbukti menjadi tulang punggung bagi Kota Bogor. Ini terlihat saat Covid-19 yang mana laju pertumbuhan ekonomi turun drastis di angka minus lima.
Namun di 2022 ini laju ekonomi tumbuh perlahan. Selain dari okupansi hotel, Pemkot juga melihat dari jumlah pajak yang diterima. Sebelum Covid-19 Kota Bogor mendapatkan pajak hotel sekitar Rp 95 Miliar, saat Covid-19 turun menjadi Rp 49 Miliar.
Kemudian, di 2021 tumbuh lagi di angka Rp 61 Miliar dan sekarang di tengah tahun 2022 sudah mencapai Rp 50 miliar yang mudah-mudahan bisa tumbuh dua kali lipat.
"Restoran sebelum Covid-19 pajaknya Rp 153 Miliar, saat Covid-19 turun menjadi Rp 91 miliar, di 2021 mulai membaik di angka Rp 101 Miliar dan di tengah tahun ini sudah Rp 95 Miliar. Ini kemitraan kita bersama, terima kasih PHRI yang patuh membayar pajak, kinerja PHRI menghasilkan pendapatan buat Kota Bogor," katanya.(*)