indate.net-Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, Atang Trisnanto menilai kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan pemerintah di tengah situasi masyarakat yang baru bangkit ekonominya, bisa memicu inflasi.
“Masyarakat baru saja berusaha bangkit setelah pandemi. Seharusnya Pemerintah berempati dengan kebijakan yang mendorong upaya kebangkitan tersebut, bukan sebaliknya, malah menaikkan harga BBM yang justru akan menghantam ekonomi masyarakat,” kata Atang Trisnanto, Jumat, 9 September 2022.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PKS Kota Bogor ini juga menilai kenaikan harga BBM tidak sejalan dengan semangat yang yang dikampanyekan pemerintah memperingati Hari Kemerdekaan ke-77 RI yaitu pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat.
“Kenaikan harga BBM adalah kunci pemicu inflasi. Efeknya berantai. Ini akan sangat menyengsarakan, terutama masyarakat menengah ke bawah. Baru mau pulih saja sudah dihantam inflasi. Bagaimana masyarakat bisa bangkit kalau begitu,” jelas Atang.
Akibatnya, kata Atang, kenaikan harga BBM direspons serius oleh massa dan aksi demo pun turut mewarnai. Salah satunya penolakan kenaikan harga tersebut dilaksanakan di gedung DPRD Kota Bogor. Menurutnya, masih banyak cara lain yang bisa dilakukan pemerintah terkait keterbatasan anggaran, bukan malah menaikan harga BBM.
Selama sepekan ini massa yang terdiri dari mahasiswa, kelas pekerja hingga ibu rumah tangga menggelar aksi demonstrasi menuntut pemerintah untuk membatalkan kenaikan harga BBM.
“Kami sepakat dengan mahasiswa dan masyarakat. Banyak cara yang bisa dilakukan Pemerintah jika alasannya adalah keterbatasan anggaran,” tutup Atang.(*)