indate.net-BOGOR - Polresta Bogor Kota mengamankan sekelompok remaja yang melakukan pengancaman menggunakan senjata tajam (Sajam) di Gang Muha, RT02/14, Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat. Hal itu diungkapkan Kasatreskrim Polresta Bogor Kota AKP Rizka Fadhila didampingi Kasat Narkoba Polresta Bogor Kota Kompol Agus Susanto, di lapangan bulutangkis Gang Muha, Rabu (28/12/2022) siang.
“Jadi kami amankan pelaku pengancaman yang pada tanggal 24 Desember viral di media sosial (medsos). Kronologis singkat pada 22 Desember pukul 02.00 WIB, datang tiga orang terduga pelaku menggunakan sajam. Melakukan intimidasi dan pengancaman kepada masyarakat di wilayah Kelurahan Menteng dan masyarakat melakukan upaya pengusiran,” ungkap Rizka.
Rizka melanjutkan, ketiga pelaku itu adalah MR, RAH dan ZF. Tiga orang pelaku diamankan pada tempat yang berbeda, satu orang di Cibubur, satu Ciomas dan sekitaran Polresta Bogor Kota.
“Jadi motifnya unjuk gigi atau untuk show off force seakan mereka berani di areal perkampungan. Kami amankan dua buah Sajam. Mereka dikenakan pasal berlapis yaitu UU darurat dan pasal 335 KUHP. Rata-rata pelaku 20 tahun baru lulus SMA,” tutur Rizka.
Riza menjelaskan, cara para pelaku ini melihat eksis pemuda di medsos, setelah itu mereka mendatangi dan mengajak untuk berkelahi. “Malam itu merekamendatangi ke TKP di lokasi ini. Tetapi dalam kejadian ini masyarakat tidak memberikan perlawanan berarti, mereka melempari dengan barang-barang sehingga ketiganya melarikan diri. Mereka diduga melakukan perbuatan tersebut bukan kali ini saja, kami akan melakukan penyelidikan lebih jauh,” jelasnya.
Rizka menerangkan, pihaknya tengah memburu satu orang lagi inisial R, sebagai penyedia sajam. “Masih DPO satu lagi. Sesuai hasil pemeriksaan, mereka menkonsumsi miras sebelum melakukan aksinya. Kapolresta Bogor Kota memberikan imbauan menghadapi akhir tahun, khusunya kami melakukan patroli rutin melalui tim Kujang baik secara fisik maupun virtual,” terangnya.
Salah satu pelaku, ZF mengaku, melakukan tindakan tersebut sebagai bentuk eksistensi.
“Ya, kami menunjukkan bahwa kami berani dan siap melakukan itu. Iya saya membawa sajam, baru kali ini saya melakukan. Saya kalau melakukan aksi begini menggunakan dua motor, pas kejadian saya berlima pak,” tutur ZF.(*)
