indate.net-Sat Lantas Polresta Bogor Kota menyapa masyarakat Kota Bogor dan berbagi senyuman di lokasi-lokasi pengaturan lalu lintas pagi, siang dan sore. Kegiatan ini diberi nama One Day One Smile, dimana bukan hanya menyapa masyarakat namun kegiatan ini juga dapat diimplementasikan untuk menyerap informasi terkait kamtibmas, saran dan keluhan dari masyarakat.
Kapolresta Bogor Kota Polda Jabar Kombes Bismo Teguh Prakoso menjelaskan, polisi harus humanis. Sikap humanis bisa ditunjukan dengan Senyum Sapa dan Salam (3S). “Kami mewajibkan anggota untuk menyapa masyarakat. Satu anggota minimal bisa membawa satu kebaikan,” ucapnya, kemarin.
“Satu senyuman untuk masyarakat, mampu menyerap segala informasi masyarakat dan menjadi pemecah masalah (problem solver) sesuai dengan kemampuan dan porsinya,” sambung dia. Ditambahkan, kegiatan One Day One Smile ini juga bisa digunakan sebagai sarana saling berbagi kebahagiaan dengan masyarakat.
Contohnya, kata Bismo, ikut membantu mem beli makanan atau minuman yang sedang dijajakan oleh pedagang, membagikan paket sembako ke mereka yang membutuhkan serta Patroli Perut Lapar, memberikan bantuan makanan kepada mereka yang kurang beruntung.
“Intinya keberadaan polisi di tempat dia bertugas harus bermanfaat bagi masyarakat dan bisa dijadikan slogan sehari-hari dalam mereka bertugas, yaitu ada, berbuat dan bermanfaat,” tandasnya.
Kemudian, program Polisi Penolong Yang digiatkan Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso, terus dilaksanakan oleh personil Satuan Sabhara Polresta Bogor Kota. Kali ini aksi dilakukan di Jalan Sholeh Iskandar kota Bogor. Bripda Faisal membantu seorang warga yang motornya mogok saat hendak berangkat kerja. Dari lokasi mogok dia membantu dorong hingga ke bengkel terdekat, kemarin.
“Motor tersebut mogok dikarenakan habis terkena banjir,” masih kata Bismo Teguh Prakoso. “Anggota kami yang sedang melintas mendapati hal itu, kemudian membantu mendorong sepeda motor untuk mencari bengkel terdekat,” imbuhnya. Menurut Bismo, tindakan anggotanya itu merupakan tindakan positif dan baik sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat. “Mendorong motor mogok, membantu masyarakat. Ini harus kita contoh, sebagai bentuk bahwa polisi itu polisi penolong,” jelasnya. “Polisi yang peduli pada masyarakat. Polisi yang mengerti akan kesusahan masyarakat. Polisi harus membantu,” tambah dia.
Sebelumnya, Kombes Bismo memang sudah mewanti-wanti anggotanya untuk jadi polisi penolong. “Jadilah polisi penolong. Itu akan kita laksanakan dan merupakan atensi dari bapak kapolri dan kapolda yang harus kita laksanakan,” ucapnya. “Semua unit harus bisa menolong. Resesre harus nolong, Lantas harus nolong, Sabhara harus nolong, Intel harus nolong,” pungkas dia.(*)
