indate.net-Anggota Komisi II DPRD Kota Bogor, Rizal Utami meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dapat memenuhi permintaan pedagang di Plaza Bogor.
Permintaan itu disampaikan menyusul wacana pengosongan Plaza Bogor yang akan dilakukan pada tahun 2023 ini, imbas rencana pembangunan revitalisasi Plaza dan Pasar Bogor.
Menurut Rizal Utami, berdasarkan hasil aspirasi yang disampaikan pedagang Plaza Bogor ke dirinya, ada dua permintaan yang diinginkan pedagang. Pertama, pedagang mengharapkan pengosongan Plaza Bogor dilakukan sehabis Hari Raya Idul Fitri tahun 2023.
“Saya mengapresiasi langkah Wali Kota Bogor yang akan melakukan dialog dengan pedagang sebelum pengosongan,” kata Rizal Utami kepada wartawan, Kamis 12 Januari 2023.
“Karena para pedagang mengharapkan pengosongan dilakukan sehabis lebaran saja,” sambung dia.
Kedua, dilanjutkan Rizal Utami, permintaan pedagang yakni Pemkot Bogor dapat memastikan tempat penampungan. Karena, jangan sampai ada permasalahan antara pedagang dengan pihak pengelola di tempat penampungan mereka berjualan nantinya.
“Kita tahu bahwa Blok F itu kan masih dikelola swasta, bukan Perumda PPJ. Bagi pedagang tidak ada masalah (jika dipindahkan ke Blok F), cuma kalau nanti sewanya tetap dipungut kan gak lucu,” ucap Rizal Utami.
“Intinya supaya ada kepastian pedagang itu berjualan pasca pasarnya ditutup, itu pastikan dulu ada, jangan sampai pasar ditutup pedagang tidak bisa berjualan,” ujar dia.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya meyakini pengosongan Plaza Bogor akan dilakukan tahun ini.
Pengosongan sendiri dilakukan menyusul progres pembangunan revitalisasi Plaza dan Pasar Bogor bakal dilelang dengan cara beauty contest dalam waktu dekat ini.
“Tahun ini sudah pasti. Tapi, apakah sebelum atau sesudah lebaran, saya mau dialog sama pedagang dulu,” kata Bima Arya kepada wartawan.
“(Intinya) semua akan direlokasi ke tempat yang lebih tepat, tidak di pusat kota karena akses arus lalulintas sulit itu,” sambung dia.
Meski begitu, ditekankan Bima Arya, bahwa keberadaan pasar tradisional ini tidak bisa lagi ada di pusat Kota Bogor. Sebab, hal itu sudah tidak sesuai dengan tata kota ke depan.
“Tidak bisa lagi. Karena tidak sesuai dengan tata kota ke depan, jadi harus bergeser konsepnya. Ini sekarang yang sedang dirumuskan konsepnya seperti apa,” ucap Bima Arya. “Yang pasti (Plaza dan Pasar Bogor) nanti itu akan menjadi destinasi wisata utama di Kota Bogor,” lanjut dia.
Disinggung mengenai konsep adanya pembangunan hotel, Bima Arya mengaku belum mengetahuinya. Sebab, konsep pembangunan sampai saat ini masih dirumuskan. “Belum, ini masih dirumuskan, masih kita lihat,” ujar Bima Arya.
Diketahui, Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor berencana akan mengosongkan Plaza Bogor pada awal Februari nanti.
Dirut Perumda PPJ Kota Bogor, Muzakkir menuturkan, jadi untuk pembangunan revitalisasi Plaza dan Pasar Bogor ini akan dilakukan secara bertahap.
Karena, dalam pembangunan ini ada dua bangunan, dimungkinkan pembangunan awal akan dilakukan di Plaza Bogor terlebih dahulu.
“Kami bangunnya bertahap, sehingga pemindahan (pedagang) antara bangunan depan dan belakang berbeda,” kata Muzakkir.
Dijelaskan Muzakkir, kenapa pembangunan di Pasar Bogor belum dijadwalkan, sebab untuk tempat relokasi bagi para pedagang belum memungkinkan.
Karena, pemindahan pedagang di Pasar Bogor akan dilakukan ke Pasar Jambu dan Pasar Sukasari, setelah kedua pasar ini selesai direvitalisasi.
Sementara, untuk pemindahan pedagang di Plaza Bogor akan dilakukan ke Pasar Kebon Kembang baik di Blok F, A dan B.
“(Dalam pembangunan ini) kami kan tidak bikin penampungan. Kalau Plaza Bogor sudah ada tempat di Blok F sama Blok AB yang bisa menampung mereka,” ucap Muzakkir.
“Pedagang di Plaza Bogor ada sekitar 320, di Blok F ada sekitar 400 kios dan di Blok AB ada sekitar 300 kios, jadi kebetuhan mereka sangat mencukupi, malah masih berlebih banyak,” sambung dia.
Disinggung kapan pedagang Pasar Bogor akan direlokasi, diakui Muzakkir, bahwa kemungkinan pemindahan bisa dilakukan sekitar Oktober atau Desember 2023.
“Perkiraannya antara Oktober dan Desember. Tapi ini kan yang untuk Plaza Bogor juga masih tarik ulur, kita masih tetap kekeuh mau pengosongan di Februari awal, cuma pedagang masing minta abis lebaran,” imbuh Muzakkir.
“Nah ini yang belum ketemu, memungkinkan pemerintah mengikuti, memungkinkan juga tidak. Jadi kalau plannya tidak mengikuti, jadi awal Februari akan kita lakukan pemagaran untuk pembongkaran untuk Plaza Bogor,” ujar dia.(*)