indate.net-Lato-lato atau secara internasional dikenal dengan sebutan Clackers ball, sudah beberapa bulan ini membuat masyarakat Indonesia ketagihan. Namun ternyata ada beberapa negara yang melarang warganya untuk bermain lato-lato. Dibalik viralnya mainan lato-lato, ternyata menyimpan sejarah kelam di masa lalu.
Dikutip dari Ravalli Republic, tujuan dari permainan ini adalah memungkinkan dua bola saling beradu secepat mungkin dan sekeras mungkin.
Hal inilah yang membuat mainan tersebut bisa hancur dan pecah, bahkan serpihan pecahannya bisa melukai wajah seseorang. Ada beberapa negara yang larang main lato-lato. Penyebabnya beragam, mulai dari dianggap bisa memicu risiko bahaya hingga dinilai melecehkan.
Berikut negara yang Melarang Lato-lato
Mesir
Lato-lato juga dilarang beredar di Mesir. Sebab, pada tahun 2017, mainan tersebut dianggap melecehkan Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi.
Kala itu, lato-lato disebut sebagai Sisi’s balls yang artinya mengacu pada testis atau organ reproduksi presiden tersebut. Karenanya, mainan tersebut juga dianggap melecehkan pemerintah.
Di samping itu, baru-baru ini juga beredar kabar soal korban lato-lato di RI. Adapun kabar tersebut beredar dari pesan berantai yang menyebut anak bermain lato-lato tak sengaja mengenai bola mata. Disebut bocah SD tersebut mengalami cedera parah, bahkan kebutaan.
Meskipun begitu, Belum ada informasi yang jelas di balik keterangan viral anak yang disebut buta akibat terkena mainan lato-lato. Baik dari lokasi kejadian hingga kronologi yang terjadi.
Amerika Serikat
Dikutip dari New York Times, pada tahun 1971, Food and Drug Administration Amerika Serikat (FDA) melaporkan setidaknya ada empat orang yang mengalami cedera akibat permainan lato-lato di negara tersebut.
Komisaris FDA mengatakan bola plastik clacker beberapa kali pecah menjadi pecahan tajam. Dua anak telah menerima luka di dekat mata dari pecahan yang beterbangan, dan luka serupa dialami oleh dua orang dewasa.
Karenanya, FDA mengeluarkan peringatan publik usai ada laporan empat kasus tersebut. Larangan permainan lato-lato ini juga kemudian menjadi kabar gembira bagi orang tua di Amerika Serikat waktu itu. Hal ini disebabkan permainan yang dinilai berbahaya itu akhirnya menghilang dari pasaran.
3. Inggris
Inggris
Tak cuma di AS, mainan ini pun sempat dilarang dimainkan di Inggris. Penyebabnya, mainan ini dinilai mengeluarkan bunyi yang sangat mengganggu kenyamanan banyak orang.
Mengutip laman Clover Cloud, lato-lato sempat melukai anak-anak di Inggris karena bahannya yang bisa meledak begitu saja ketika pecah. Tak sedikit anak yang mengalami patah tulang akibat lato-lato.
Seiring munculnya larangan untuk memainkannya, akhirnya masyarakat Inggris pun perlahan melupakan lato-lato. Sejumlah produsen lato-lato di Inggris pun terpaksa harus gulung tikar.(*)