indate.net-Bogor-Sistim dua arah di beberapa titik di jalur SSA akan diberlakukan kembali Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor Bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor.
Wali kota Bogor Bima Arya Mengatakan, terkait rekayasa lalu lintas diawal ada lima opsi skenario kami memilih Opsi pertama yang diberlakukan selama 7 hari, kemudian selama 7 hari Kami melakukan kajian analisa lapangan dan juga pengumpulan data yang disampaikan oleh warga dan ditangkap oleh para camat dan lurah di seluruh kota Bogor.
Pada intinya pelaksanaan rekayasa lalu lintas ini memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan, penurunan omset pedagang sampai 60 persen 70 persen dan juga menurunnya okupansi hotel dibeberapa luas jalan Sampai juga di angka 60 persen.
"Jadi ada dampak ekonomi yang cukup signifikan dan juga biaya transportasi yang melonjak karena bahan bakar ongkos yang membengkak dan sebagainya," kata Bima kepada wartawan, Senin (8/5/2023).
Lanjut Bima, kami mendengar betul masukan dari warga kami mengevaluasi dan malam ini akan diberlakukan opsi 5 sebetulnya dari pilihan yang ada sewaktu awal, yaitu rekayasa lalu lintas dengan kembali memberlakukan dua arah di beberapa jalur titik SSA sehingga besok jam 21.00 skenarionya mulai berjalan, dan mulai malam ini sampai besok kami akan siapkan sarana prasarananya.
Jadi dengan skenario ini nanti jalan jalak harupat akan menjadi dua arah tetapi melimpir kesebelah kiri, jadi dari jalak harupat kekiri, kemudian juga nanti yang menuju ke empang bisa berputar dulu kearah otista berputar sebelum jembatan Otista untuk kemudian nanti berbelok kekiri ke jalan roda bisa berputar disuryakencana dan selanjutnya ke BTM.
Dari arah balaikota juga nanti akan belok kiri jadi tidak bisa langsung ke jalak harupat langsung ke Sudirman, jadi pada intinya skenario 2 arah ini yang akan banyak menekankan perputaran kekiri," jelasnya.
Masih kata Bima, dengan konsep baru mulai malam ini juga agar warga bisa memahami itu dan menyesuaikan.
Ini adalah jawaban kami atas aspirasi dari warga untuk di berlakukan kembali dua arah setelah melalui kajian. Namun tentu konsep inipun akan terus kita analisa dilapangan terkait dengan pelaksanaannya dan akan terus kami sempurnakan.
"Jadi intinya pertimbangan kami adalah untuk menyingkat waktu tempuh untuk mengurangi dampak ekonomi dan menggerakan kembali Roda ekonomi dan lain lain,"pungkasnya.(ian)