indate.net-Konsistensi, Edukasi dan inovasi. Tiga hal yang ditekankan Wali Kota Bogor, Bima Arya saat peringatan hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Kota Bogor yang biasanya dilaksanakan setiap 5 Juni.
Dalam peringatan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menerima Reverse Vending Machine (RVM) atau Mesin Penukaran Botol plastik pasca konsumsi dari BSI yang dalam kesempatan tersebut diserahkan Regional CEO Jakarta II PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk., Firman Jatnika di Alun-alun Kota Bogor, Jumat (7/7/2023).
Menurut Bima Arya, terkait urusan plastik tidak mudah karena banyak, diantaranya ada kepentingan ekonomi para pengusaha, ada kemalasan warga, ada faktor teknologi yang kurang serta hal lainnya. Untuk itu diperlukan tiga faktor dalam menghadapi maupun menanganinya, yaitu konsistensi, edukasi dan inovasi.
Kepada semua perangkat daerah Pemkot Bogor ditegaskan Bima Arya harus konsisten, bukan seremoni tetapi substansi, bukan juga gimmick tetapi harus dianggap sebagai sesuatu yang serius.
“Jadi bukan hanya ingin menyenangkan pimpinan atau hanya program keren-kerenan. Tapi ini serius, nomor satu itu konsistensi,” tegas Bima Arya.
Selanjutnya edukasi yang dilakukan tidak sekedar mengurangi sampah plastik, tetapi juga edukasi mengurangi penggunaan plastik memiliki efek yang dahsyat bagi kesehatan dan kehidupan umat manusia.
Di hadapan semua, Bima Arya menyampaikan dampak dari plastik atau sampah plastik yang diceritakan dalam film Pulau Plastik. Tidak sedikit zat-zat mikro plastik yang terkandung dalam ikan laut yang dikonsumsi masyarakat dan dalam jangka beberapa tahun bisa menyebabkan penyakit kanker maupun yang lainnya.
Untuk itu lanjut Bima Arya, edukasi yang dilakukan harus berkesinambungan. Sebab, jika tidak akan kalah oleh produsen-produsen tersebut. Larangan membuang sampah plastik yang disampaikan harus diimbangi dengan langkah untuk mengelola sampah plastik menjadi sesuatu yang memiliki nilai sehingga masyarakat menjadi paham dan sadar.
“Terima kasih untuk BSI, Plastic Pay maupun pihak lain yang telah mendukung. Inilah bentuk inovasi dan kolaborasi. Semoga ke depan terus konsisten siapapun nanti pemimpinnya. Sistem dan kultur dibangun sehingga yang akan mendapat manfaat adalah warga Kota Bogor maupun masyarakat luas, hidup dengan sehat di kota yang bersih,” katanya.
Regional CEO Jakarta II PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk., Firman Jatnika yang mendampingi Bima Arya sempat melakukan uji coba mesin RVM. Firman menjelaskan, BSI mempersembahkan mesin ini sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sehingga diharapkan mampu membantu membangun kesadaran dan perspektif semua pihak terkait kepedulian lingkungan agar hidup yang lebih bagus.
“Semoga mesin ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh warga Kota Bogor maupun luar Kota Bogor yang mengunjungi Alun Alun Kota Bogor. Hasil daur ulang dari sampah plastik mesin ini dijadikan pernak pernik maupun hampers kepada nasabah dengan tema besar atau maskot yang dimiliki Kota Bogor yaitu Si RuBo,” kata Firman.
Peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia tingkat Kota Bogor disebutkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor, Denni Wismanto didahului berbagai rangkaian kegiatan bersih-bersih di wilayah dan sungai Ciliwung. Sungai Cipakancilan bersama para komunitas dan kegiatan bersih-bersih lain yang melibatkan anak-anak
“Hari ini tema pengurangan penggunaan kantong plastik dan upaya pengurangan sampah plastik secara nasional menjadi tema besar dalam hari lingkungan hidup. Pemda diminta pemerintah pusat untuk melakukan sosialisasi, salah satunya edukasi kepada anak-anak untuk mulai mencintai lingkungan dan menjaga kebersihan serta memiliki kepatuhan yang hari ini sengaja diundang mengikuti peringatan hari lingkungan hidup,” katanya.
Hari peringatan lingkungan hidup sedunia tingkat Kota Bogor turut dihadiri Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol. Bismo Teguh Santoso, Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah bersama para kepala perangkat daerah Pemkot Bogor, Kepala Cabang BJB cabang Bogor, Muhammad Aditya Wiradharma serta pihak terkait lainnya.(*)