indate.net- BOGOR - Komisi III DPRD Kota Bogor melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke pembangunan jembatan Otista, belum lama ini. Sidak dilakukan untuk mengetahui progres pengerjaan jembatan yang bernilai mencapai Rp49 miliar.
Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Zenal Abidin, bersama anggota komisi seperti Karnain Asyhar, Angga Alan Surawijaya, Said Muhamad Mohan, Laniasari, Murtadlo, Bambang Dwi Wahyono, Syafei, Zaenul Mutaqin, Safrudin Bima, dan Edi Darmawansyah, didampingi oleh Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Rena da Frina serta jajaran.
Saat tiba di lokasi, para pekerja tengah melakukan pemasangan alat yang akan digunakan untuk mengangkut beton yang menjadi pondasi bagi struktur jembatan yang baru. Rena mengungkapkan, jika pemasangan alat yang dibawa dari Surabaya ini sudah selesai, maka pengerjaan pemasangan beton bisa segera dilakukan.
“Jadi untuk balok jembatan sudah masuk dan terpasang itu bisa memakan progres sebanyak 15 sampai 20 persen. Nanti kita lanjut dengan pengaspalan dan finising saluran di sisi kiri dan kanan,” papar Rena saat itu.
Masih kata Rena, memasuki pekan ke-26 dari total waktu pengerjaan kurang lebih tujuh bulan, maka progres pengerjaan sudah 60 persen dengan beberapa defiasi positif. Rena memastikan pengerjaan jembatan Otista akan selesai tepat waktu. “Insya Allah ini pengerjaan bakal selesai tepat waktu selesai,” tandasnya. Mendengar pemaparan tersebut, Zenal Abidin memberikan respon positif. Namun, politisi Gerindra terebut kembali meminta kepastian agar pengerjaan ini bisa diselesaikan tepat waktu, dengan menambah jumlah pekerja untuk menyelesaikan pemasangan beton jembatan.
“Sekarang diketahui, jika kondisi cuaca sedang bagus, tidak ada hujan, kalau bisa ini pengerjaan pemasangan beton jembatan diselesaikan secapatnya. Karena kalau hitung-hitungan tadi kalau beton terpasang sudah menambah 15 sampai 20 persen. Itu target yang harus dikejar,” harap dia. Lebih lanjut, ia pun mengapresiasi Pemkot Bogor yang mau mempertahankan kondisi lengkungan jembatan peninggalan zaman Belanda. Ia pun memaparkan bahwa nantinya jembatan struktur jembatan yang dibangun pada 1920-an itu tidak akan terbebani oleh struktur jembatan baru. “Tentu kami apresiasi Pemkot Bogor yang mau mendengarkan suara dari para budayawan yang kami perjuangkan juga. Semoga ini bisa menjadi daya tarik bagi para pelancong nantinya, karena disini akan ada spot foto juga,” tutup dia.(*)