indate.net-BOGOR - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor bersama Satlantas Polresta Bogor Kota bakal memberlakukan rekayasa lalulintas di Jalan Raya Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Selasa (21/11/2023) sore. Adapun, peresmian rekayasa lalulintas ini sendiri dilakukan imbas tebingan yang ada di Jalan Raya Batutulis Bogor mengalami longsor beberapa hari lalu, sehingga hanya bisa digunakan satu lajur.
Berikut skema rekayasa lalulintas yang akan diberlakukan mulai sore ini. Rencananya, rekayasa lalulintas ini akan berlangsung dari 21 November-10 Desember 2023.
Kemudian, ada dua skema pengaturan jalan yang akan diterapkan. Pertama, mulai pukul 15:00-03:00 WIB akan diberlakukan satu arah dari Simpang Batutulis menuju Jalan Saleh Danasasmita ke arah Cipaku-Pamoyanan. Kedua, mulai pukul 03:00-15:00 WIB akan diberlakukan satu arah dari Cipaku-Pamoyanan menuju Jalan Saleh Danasasmita ke arah Simpang Batutulis.
“Benar. (Rekayasa lalulintas) Mulai berlaku Selasa sore. Petugas saat ini masih melakukan persiapan,” kata Plt Kepala Dishub Kota Bogor, Marse Hendra Saputra. Sedangkan, Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Rena Da Frina mengatakan, telah dilakukan pertemuan dengan semua intansi terkait dan peristiwa yang menyebabkan jalan longsor di area proyek underpass Batutulis, karena bencana alam. Kemudian, dilakukan juga kesepakatan untuk penanganan pasca bencana dan percepatan penanganannya.
“Hasil dari pertemuan ini, pihak DJKA minta waktu sampai tanggal 10 Desember untuk penanganan sementara dan kita sepakat. Artinya, selama kurang lebih 3 minggu dari sekarang bahwa jalan tersebut bisa kembali dilintasi oleh kendaraan dua jalur,” kata Rena. Rena menjelaskan, Jalan Danasasmita (lokasi longsor) merupakan akses jalan hidup yang menghubungkan dari Kota ke Kabupaten Bogor, bahkan ke Sukabumi dan sebaliknya. Sehingga jalan tersebut merupakan jalan yang banyak dilintasi kendaraan dan perlu adanya percepatan untuk perbaikannya.
“Jadi, nanti paling lama tanggal 10 Desember mereka akan membuka jalur tersebut kembali normal atau dua jalur kendaraan seperti semula,” ujarnya. Masih kata Rena, kondisi yang terjadi saat ini tidak boleh berlarut-larut, karena selain aktivitas terganggu, pihaknya pun merasa kasihan terhadap petugas di lapangan seperti dari Dinas Perhubungan yang setiap hari mengatur lalu lintas, yang mungkin bisa saja menguras waktu dan tenaga akibat buka tutup jalur di lokasi tersebut.(*)