indate.net-Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor menyebut aksi tawuran yang kerap terjadi wilayah di Kota Hujan, paling banyak melibatkan anak usia sekolah atau pelajar. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor, Agustian Syach menegaskan, jika dari hasil analisis dan kajian yang dilakukan Satpol PP dan kepolisian ditemukan fakta, bahwa mayoritas pelaku tawuran merupakan mereka yang masih sekolah.
“Iya, mayoritas pelakunya pelajar,” kata Agustian Syach kepada wartawan, Rabu (16/10/2024). Untuk menekan itu, Satpol PP Kota Bogor gencar melakukan sosialisasi program Sekolahku Tertib (Skuter) yang akan dilaunching dalam waktu dekat ini. Menurutnya, program Skuter lebih kepada penanganan gangguan ketentraman dan ketertiban umum di lingkungan sekolah. “Ini program kolaborasi dan baru ada di Satpol PP,” ujarnya.
Agustian Syach berpandangan, melalui program ini ketentraman dan ketertiban umum di lingkungan sekolah bisa terjaga. Sebab, apabila hal ini berhasil, maka program Skuter akan bisa berjalan dengan membuat beragam kegiatan dan aturan yang nantinya bisa menekan angka tawuran.
Misalnya, dengan mengeluarkan aturan dimana dalam ratusan beberapa ratus meter di sekitar sekolah tidak diperbolehkan ada warung yang menjual miras. Sebab, hal ini yang kerap kali menjadi memicu tawuran.
“Biasanya mereka bubar sekolah langsung nongkrong di warung yang menjual miras, setelah itu mereka pergi tawuran,” terang Agustian Syach. Oleh karena itu, pihaknya ingin melakukan pencegahan melalui cara-cara preventif agar kegiatan-kegiatan yang mengganggu ketentraman dan ketertiban umum di lingkungan sekolah bisa dicegah.
“Sekarang Program Skuter ini masih dalam tahap sosialisasi, dan kita juga akan mengadakan FDG (forum discussion grup) untuk menjaring dan mencari masalahnya, apa yang bisa kita lakukan dengan Skuter ini,” ucap dia.
Dalam Program Skuter ini juga, lanjut dia, pihaknya akan melibatkan pelajar yang kerap terlibat tawuran untuk dijadikan sebagai duta pelajar ketentraman dan ketertiban umum di lingkungan sekolah. Bahkan, ia akan menjadikan dua SMK yang kerap terlibat tawuran di Kota Bogor sebagai pilot project dari program ini.
Selain itu, nantinya akan dibentuk sebuah tim yang di dalamnya melibatkan semua unsur, mulai dari Satpol PP, Dinas Pendidikan, KCD, Kepolisian dan TNI. “Mirip seperti Satgas Pelajar yang sudah ada, dan tugas dan fungsinya jauh lebih luas,” terang dia.
Ia berharap, melalui program ini Satpol PP Kota Bogor bisa ikut terlibat dalam menekan angka tawuran di kalangan pelajar. “Kita harap dalam program ini, angka tawuran pelajar di Kota Bogor dapat diminimalisir,” harapnya.(*)