indate.net-BOGOR - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor, secara resmi melaunching program Sekolahku Tertib (Skuter), Rabu (13/11/2024). Program yang diluncurkan untuk menekan kenakalan remaja yang kerap melibatkan anak usia sekolah atau pelajar ini, secara simbolis dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, di SMA Negeri 7 Bogor, dengan turut disaksikan jajaran Forkopimda Kota Bogor.
Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah menyampaikan, program Skuter ini merupakan satu inovasi dari Satpol PP sekaligus ini salah satu projek perubahannya Kasatpol PP. Di program Skuter ini, Satpol PP juga melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pembinaan terhadap anak-anak di sekolah. “Jadi, pembinaan terhadap anak-anak itu banyak. Ada yang di sekolah, ada yang di luar sekolah dan juga di rumahnya masing-masing. Nah, ini dilakukan di sekolah. Ya, mudah-mudahan ini terus menerus secara berkesinambungan, tidak hanya di SMAN 7, tapi juga di seluruh SMA di Kota Bogor,” harap sekda.
Syarifah berharap, program Skuter ini bisa mengurangi kejahatan kepada anak-anak, maupun kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak itu sendiri. Contohnya dari narkoba saja, pengedaran narkoba sekarang dibuat dalam berbagai bentuk salah satunya makanan. Kemudian jenisnya juga selalu bertambah setiap tahun. Jadi, ini yang harus di update hal-hal yang kira-kira bisa membahayakan anak-anak.
Sedangkan, Kepala Satpol PP Kota Bogor, Agustian Syach menjelaskan, program Skuter lebih kepada penanganan gangguan ketentraman dan ketertiban umum di lingkungan sekolah. Kegiatan dalam program Skuter ini banyak seperti radius berapa ratus meter dari sekolah nggak boleh ada warung minuman keras. Kemudian ada penindakan lalu pencegahan dan melakukan penyuluhan-penyuluhan ke sekolah-sekolah. Intinya ini program kolaborasi mensinergiskan seluruh upaya-upaya dalam mencegah kenakalan remaja di sekolah.
Pihaknya ingin melakukan pencegahan melalui cara-cara preventif agar kegiatan-kegiatan yang mengganggu ketentraman dan ketertiban umum di lingkungan sekolah bisa dicegah. Melalui program ini ketentraman dan ketertiban umum di lingkungan sekolah bisa terjaga. Sebab, apabila hal ini berhasil maka program Skuter akan bisa berjalan dengan membuat beragam kegiatan dan aturan yang nantinya bisa menekan angka tawuran.
“Nanti ada penyuluhan dari Polresta, dari DP3A, Sat Pol PP. Ini bakal berkesinambungan terus. Targetnya seluruh sekolah. Total ada 20 SMA dan 4 SMK. Sementara SMA karena yang lebih banyak muncul angka-angka kenakalan remaja di SMA. Ini kita baru pilot proyek di SMAN 7. Nanti mungkin tiga bulan kemudian ada tiga sekolah tambahan. Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa mencakup seluruh sekolah,” ungkapnya.(*)