indate.net-Kota Bogor- Acara Syukuran, dzikir, dan pengesahan Komite Cibuluh Ngahiji untuk periode 2025-2030 di Gang Kondang, RW 008, Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor pada Sabtu 14 Desember 2024 malam di hadiri ratusan warga, tokoh ulama dan tokoh masyarakat.
Pada acara tersebut juga diisi dengan pemotongan tumpeng secara simbolis sebagai bentuk rasa syukur atas terpilihnya Dedie A. Rachim sebagai Wali Kota Bogor terpilih hasil Pilkada 2024.
Turut hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh penting, termasuk Cawalkot terpilih Dedie A. Rachim, Ketua MUI Kota Bogor, Habib Novel Alaydrus, anggota DPRD Kota Bogor, Achmad Rifki Alaydrus, Kabag Kesra Pemkot Bogor Abdul Wahid, Sekcam Bogor Utara Rokib, dan Lurah Cibuluh, Cucu Hanafi Kehadiran mereka menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan tokoh agama untuk memajukan daerah ini.
Ustadz Didin Abdul Kadir selaku ketua Komite Cibuluh Ngahiji, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terpilihnya Dedie A. Rachim dan berharap kepemimpinannya dapat membawa kemaslahatan bagi warga Kota Bogor.
"Kami berharap kepemimpinan Dedie A. Rachim bisa amanah dan mengarahkan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan bersama," katanya, Sabtu (14/12).
Ustadz Didin juga menjelaskan bahwa terbentuknya Komite Cibuluh Ngahiji berawal dari permasalahan lingkungan, khususnya terkait dengan proyek penyodetan kali Ciparigi ke Kali Cibuluh yang dinilai menjadi salah satu penyebab banjir di wilayah tersebut.
"Kami sudah melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi atas masalah ini, demi kebaikan warga dan mencegah banjir yang sering melanda," ujarnya.
Lebih lanjut Ia menjelaskan Komite Cibuluh Ngahiji adalah organisasi yang murni dibentuk oleh warga RW 003 dan RW 008 Kelurahan Cibuluh tanpa afiliasi partai politik atau organisasi massa lainnya.
"Komite ini memiliki misi untuk bertanggung jawab membantu warga yang membutuhkan, terutama dalam hal masalah kemanusiaan," bebernya.
Habib Novel Alaydrus yang juga hadir dalam acara tersebut, mengungkapkan bahwa salah satu latar belakang terbentuknya Komite Cibuluh Ngahiji adalah keresahan warga terkait banjir yang semakin parah sejak dimulainya proyek sodetan.
"Banjir yang awalnya biasa menjadi lebih parah akibat proyek sodetan, dan longsor pun mulai terjadi. Kami mendesak agar proyek ini dihentikan atau ada normalisasi," kata Habib Novel.
Mendengar keluhan tersebut, Habib Novel yang juga menjabat sebagai Ketua Dai Kamtibmas Kota Bogor, langsung berkoordinasi dengan Wali Kota dan Kapolresta Bogor Kota untuk mencari solusi, bahkan sempat meredakan niat warga yang hendak menggelar demo besar-besaran.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Bogor, Achmad Rifki Alaydrus, memberikan apresiasi terhadap terbentuknya Komite Cibuluh Ngahiji. Ia menilai wadah tersebut sangat penting untuk menjalin kesatuan dan persatuan warga dalam menghadapi permasalahan.
"Komite ini bisa menjadi wadah untuk menyelesaikan masalah melalui musyawarah dan mencari solusi terbaik bagi warga," ucapnya.
Ditempat yang sama, Sekcam Bogor Utara, Rokib, menyambut baik terbentuknya Komite Cibuluh Ngahiji dan menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendukung selama organisasi tersebut bertujuan positif.
"Kami akan mensupport segala upaya positif dari warga, termasuk mencari solusi terkait banjir yang sering terjadi di wilayah ini," kata Rokib. (*/Ian).