indate.net-Ketua pelaksana Bogor Street Festival (BSF) Cap Go Meh (CGM) Arifin Hilmawan mengungkapkan bahwa persiapan kegiatan Cap Go Meh 2025 telah mencapai sekitar 90% selesai.
Namun, masih ada beberapa hal yang perlu diselesaikan sebelum kegiatan dapat dilaksanakan dengan sempurna pada 12 Februari 2025.
"Kita belum bisa mengatakan bahwa 100% selesai atau terlaksana dengan sempurna. Hal tersebut baru bisa dipastikan setelah seluruh rangkaian kegiatan Cap Go Meh benar-benar tuntas," kata Arifin Hilmawan.
Kata ia, Om Harlan dan Bu Guntur, selaku ketua panitia, terus berupaya mengkondisikan serta berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kegiatan berjalan lancar. Mereka telah bertemu dengan pihak PLN untuk membahas beberapa hal teknis dan akan mengumpulkan kembali para penanggung jawab utama dan pengisi acara pada hari Jumat.
"Kita juga masih menunggu jadwal untuk pelaksanaan rapat koordinasi yang diinisiasi oleh kepolisian ," ucap Arifin Hilmawan kepada wartawan pada Selasa (4/2/2025).
Dalam kegiatan Bogor Street Festival CGM 2025, akan dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk Menteri Kebudayaan Fadli Zon, serta Sinta Wahid, istri almarhum Gus Dur.
Selain itu, panitia masih berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Daerah untuk memastikan kehadiran Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedie Mulyadi, serta Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari
"Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar dan sesuai harapan. Kami berharap momentum ini bisa menjadi awal baru dengan kepemimpinan yang baru, baik di tingkat nasional maupun daerah,” ujar ketua pelaksana BSF CGM 2025.
Kata Arifin, dari mancanegara, delegasi dari Taiwan juga dipastikan hadir. Mereka dijadwalkan tiba di Bogor pada 11 Februari 2025.
"Mereka akan menampilkan dua pertunjukan budaya, yaitu delapan Dewa Perang serta Dewi Matsu.Rombongan yang berjumlah sekitar 70 hingga 90 orang ini juga akan menginap di Bogor sebelum melanjutkan perjalanan ke Bandung," bebernya.
Pada acara BSF CGM 2025 Kali ini, panitia mengusung tiga visi utama, yakni pelestarian budaya, pengembangan UMKM, dan peningkatan sektor pariwisata.
Panitia juga menyediakan 180 tenda yang yang sebelumnya hanya 80 tenda yang diberikan secara gratis kepada para pelaku usaha terpilih.
“UMKM yang berpartisipasi telah dikurasi agar benar-benar layak ditampilkan. Mereka akan berjualan di sepanjang Jalan Siliwangi pada hari pelaksanaan,” ujarnya.
Bukan hanya itu, dalam perayaan ini juga akan menampilkan keberagaman budaya dari sembilan provinsi di Indonesia, sejalan dengan semangat Bogor sebagai kota toleransi yang kondusif. (*/Ian)
