-->
  • Jelajahi

    Copyright © IndateNews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kekurangan Guru di Kota Bogor, Beban Mengajar Meningkat hingga 40 Jam per Pekan

    Indate News
    27/04/25, April 27, 2025 WIB Last Updated 2025-04-27T04:42:01Z


    indate.net-KOTA BOGOR – Jumlah tenaga pendidik di Kota Bogor masih jauh dari ideal. Minimnya jumlah guru membuat mereka harus mengajar tatap muka hingga batas maksimal, yakni 40 jam dalam sepekan.


    Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Hendres Dwi Nugroho, membenarkan kondisi tersebut. Ia menyebut, untuk memenuhi kebutuhan seluruh satuan pendidikan, Kota Bogor membutuhkan lebih dari 900 guru tambahan.


    "Kemarin kami laporkan ke Komisi IV, kekurangan kami mencapai sekitar 1.200 guru. Mau tidak mau, beban mengajar ditambah menjadi sekitar 40 jam per minggu," ujar Hendres.


    Meski demikian, Hendres memastikan jumlah jam mengajar tersebut masih sesuai dengan aturan yang berlaku. Skema ini, lanjutnya, sudah melalui pembahasan internal.


    Hendres mengklaim, meski kekurangan guru, para tenaga pendidik di Kota Bogor tetap bekerja secara optimal. Hingga saat ini, ia mengaku belum menerima laporan terkait keluhan dari para guru.


    Untuk menjaga kualitas dan meningkatkan kompetensi, Disdik Kota Bogor terus mengandalkan program Komunitas Belajar (Kombel).


    Namun, Hendres tidak menutupi adanya keterbatasan dalam menambah jumlah guru, mengingat kebijakan pengangkatan tenaga pendidik berada di tangan pemerintah pusat.


    "Karena itu, kami terus menjalin komunikasi dengan Kementerian PAN-RB dan BKPSDM terkait pengangkatan guru," jelasnya.


    Menurut Hendres, kekurangan guru ini dipicu oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah tingginya angka pensiun tenaga pendidik. Dalam sebulan, hampir 20 guru di Kota Bogor memasuki masa purna tugas.


    "Jika tidak segera diatasi, kekurangan guru akan semakin membesar," ujarnya.


    Selain itu, kuota pengangkatan guru yang diberikan pemerintah pusat juga dinilai terlalu kecil, sehingga tidak sebanding dengan jumlah guru yang pensiun setiap tahunnya.


    Meski menghadapi tantangan, Hendres menegaskan bahwa Disdik Kota Bogor tetap optimistis.


    "Tidak berarti kami pasrah. Kami yakin para guru di Kota Bogor tetap bekerja maksimal karena mereka terikat oleh kode etik profesi," pungkasnya.(*)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini