indate.net-Sebuah video yang memperlihatkan seorang pengantin pria dikeroyok oleh keluarga istrinya usai prosesi akad nikah, viral di media sosial. Video tersebut diunggah oleh sejumlah akun di platform X, termasuk akun @KontenBerfaedah pada Kamis (24/4/2025).
Dalam rekaman, pasangan pengantin tampak berjalan beriringan setelah melangsungkan akad nikah. Suasana awal terlihat bahagia meski sedikit canggung. Namun, ketegangan terjadi ketika sekelompok pria tiba-tiba masuk dan mengeroyok pengantin pria hingga terjatuh. Terlihat bogem mentah mendarat di kepala korban, sementara sang istri berusaha melindungi suaminya. Suasana pun berubah menjadi penuh isak tangis.
Dalam keterangannya, akun @KontenBerfaedah menyebutkan bahwa insiden terjadi di Pantai Timur, Desa Sendana, Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Hingga Jumat (25/4/2025), video tersebut telah ditonton lebih dari 155 ribu kali dan menuai beragam komentar dari warganet, termasuk spekulasi soal motif pengeroyokan.
Polisi: Pelaku Keluarga Mempelai Wanita
Kapolsek Kasimbar, Ipda Arman, membenarkan bahwa para pelaku merupakan keluarga dari pihak pengantin wanita. "Dia adalah keluarga dari pihak perempuan," ujar Arman, dikutip dari TribunPalu.com, Kamis (24/4/2025).
Menurut Arman, korban sudah melaporkan kejadian tersebut ke polisi. "Korban sudah melapor ke Polsek kemarin, dan kami telah memeriksa beberapa saksi," tegasnya.
Motif Masih Diselidiki
Terkait motif pengeroyokan, beredar isu bahwa keluarga pengantin wanita tidak menerima mahar yang dinilai terlalu kecil. Namun, Ipda Arman menegaskan bahwa informasi tersebut masih simpang siur dan dalam penyelidikan.
"Memang sebelumnya ada ketidaksepakatan keluarga, tapi pernikahan tetap berlangsung setelah dibicarakan secara kekeluargaan," ujarnya.
Saat ini, polisi tengah mengupayakan mediasi antara korban dan pelaku. Korban dilaporkan mengalami memar di wajah dan sempat mendapatkan perawatan. Polisi juga mengimbau para pelaku untuk menyerahkan diri.
"Saya sudah mengimbau aparat desa untuk membantu melakukan pendekatan ke keluarga perempuan agar pelaku bisa dihadirkan," tutup Arman.(*)