-->
  • Jelajahi

    Copyright © IndateNews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Polisi Selidiki Kasus Keracunan Massal Diduga Akibat Program MBG di Cianjur

    Indate News
    25/04/25, April 25, 2025 WIB Last Updated 2025-04-25T00:00:19Z


    indate.net- Cianjur- Puluhan pelajar dari dua sekolah di Cianjur, Jawa Barat, mengalami keracunan massal usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (21/4). Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Cianjur kini tengah menyelidiki kasus tersebut.


    Sebanyak 79 siswa dari MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur dilarikan ke RSUD Sayang dan RS Bhayangkara secara bergelombang setelah mengeluhkan mual, pusing, muntah, dan diare. Menyikapi kejadian itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) guna mempercepat penanganan.


    "Penetapan status KLB memungkinkan penanganan dilakukan secara terpusat dan terkoordinasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Irvan Nur Fauzy, Kamis (23/4).


    Polres Cianjur telah memeriksa sedikitnya sepuluh orang terkait distribusi makanan MBG, termasuk pekerja dapur, sopir, tim memasak dan pengemasan, serta Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Cianjur.


    “Kami langsung ke lokasi bersama tim Polsek usai menerima laporan. Kami mengumpulkan keterangan dan menyita beberapa sampel makanan untuk diuji,” ujar Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto.


    Pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten dan Provinsi Jawa Barat untuk menguji sampel makanan serta muntahan para korban.

    “Tentu kita tidak bisa langsung menyimpulkan. Hasil laboratorium akan menentukan apakah makanan MBG penyebabnya, atau ada faktor lain,” jelas Tono.


    Polisi juga menyelidiki kemungkinan peran wadah makanan dalam insiden ini. Diketahui, pelajar MAN 1 menggunakan tempat makan berbahan plastik, sedangkan pelajar SMP PGRI menggunakan wadah stainless steel.

    “Tempat makan juga diperiksa. Informasinya, telah digunakan lima kali sebelumnya dan dibersihkan dengan sabun biasa. Kita tunggu hasil laboratorium untuk memastikan keamanannya,” tambah Tono.(*)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini