indate.net-Pemerintah Kota Bogor resmi membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Premanisme melalui SK Wali Kota Bogor Nomor 100.3.3.3/KEP.112-BAG.PEM/2025. Satgas ini dibentuk sebagai tindak lanjut instruksi Gubernur Jawa Barat dalam menciptakan wilayah yang aman dan kondusif.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, memimpin langsung apel pencanangan Satgas bersama Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Eko Prasetyo dan Dandim 0606/Kota Bogor Letkol Inf Dwi Agung Prihanto di Tugu Kujang, Jalan Pajajaran, Kamis (27/3/2025).
"Aksi premanisme seperti pemalakan, pungli, dan intimidasi termasuk di sektor investasi—harus ditindak tegas," ujar Dedie.
Dedie menyoroti kejadian pada November 2024, saat seorang wisatawan asal Jepang menjadi korban pengamen preman di angkutan kota. Menurutnya, insiden seperti ini merusak citra kota dan menghambat pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan mencapai 8 persen dalam program Asta Cita Presiden Prabowo.
Ia menegaskan, pengamen yang mengganggu penumpang di angkot tak boleh lagi dibiarkan. "Buru pelakunya. Tidak boleh ada lagi yang nongkrong di titik-titik tertentu untuk meresahkan masyarakat," tegasnya.
Bongkar Bangunan Liar dan Razia Miras
Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, turut bergerak cepat. Pada Jumat malam (28/3), ia memimpin pembongkaran 23 bangunan liar di Jalan Pancasan, Bogor Barat lima di antaranya diketahui menjual minuman keras ilegal. Proses ini melibatkan Satpol PP, Dinas PUPR, BPBD, dan Dinas Perhubungan.
“Setelah dibongkar, lokasi akan dijadikan taman sementara. Ada juga usulan pelebaran jalan mengingat sering terjadi kemacetan,” ujar Jenal.
Pada Jumat (11/4), Jenal juga memimpin penggerebekan gudang miras di kawasan padat penduduk, Jalan Ciheuleut, Baranangsiang. Sebanyak 1.787 botol miras dari 43 merek lokal dan impor disita.
“Begitu laporan masyarakat masuk, kami langsung turun. Ini wilayah kelahiran saya, jadi saya kecewa dan marah,” kata Jenal.
Ia mengajak warga aktif melaporkan temuan serupa. “Miras harus dilawan siapa pun. Demi generasi muda, jangan sampai masa depan mereka dirusak,” katanya.
Kurasi Pengamen, Naikkan Derajat Jadi Seniman
Sebagai bagian dari penertiban, ratusan pengamen Kota Bogor mengikuti audisi dan kurasi di Taman Ekspresi, Selasa (22/4). Kegiatan ini dipantau langsung oleh Jenal Mutaqin dan Kepala Disparbud, Iceu Pujiati.
“Kita ingin tidak ada lagi pengamen di angkot. Tapi kita juga beri mereka ruang, kita naikkan kelasnya jadi seniman,” ujar Jenal. Nantinya, pengamen terpilih akan ditempatkan di taman, kafe, restoran, hingga warung taman.(*)